Chapter 253 - Telepon Dari Lu Yihan

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Ponsel yang diletakkan Su Qianci di nakasnya berdering. Su Qianci meraih ponselnya, meskipun dia merasa malu. Namun, sebuah rasa sakit yang tiba-tiba yang hampir merobek kelaminnya membuatnya menjerit dan menurunkan tangannya. Dia segera meraih bahu Li Sicheng seiring dengan air mata yang mengalir di matanya. Sambil meringis, Su Qianci ingin bergerak menjauh dan mendorongnya, berbisik, "Sakit …."

Li Sicheng menahan Su Qianci di tempat dengan kedua kakinya dan mengunci bibir Su Qianci dengan bibirnya, menghentikan keluhannya. Dia memperdalam ciumannya, membenamkan lidahnya ke dalam mulutnya. Su Qianci bisa merasakan suhu tubuh Li Sicheng yang meningkat di kulitnya dan denyut kejantanannya jauh di dalam dirinya. Hatinya menjadi sangat lembut. Itu adalah dia, Li Sicheng. Dia akhirnya bersama dengan Li Sicheng. Di kehidupannya yang sebelumnya, dia sangat mendambakan lelaki ini selama bertahun-tahun, tetapi lelaki itu tidak pernah meliriknya sekalipun apalagi menyayanginya.

Akan tetapi, sekarang ….

Dengan berlinang air mata, Su Qianci memeluk Li Sicheng dengan erat, seakan tidak rela melepaskannya.

Saat merasakan air mata Su Qianci yang terasa asin dan pahit, Li Sicheng mendongak dan menciumnya dengan lembut, berbisik, "Apakah masih terasa sakit?"

Ya!

Su Qianci hampir menangis tersedu-sedu, karena dia belum pernah merasakan rasa sakit seperti ini sebelumnya. Terakhir kali, dia berhubungan seks dengannya di bawah pengaruh afrodisiak yang diberikan oleh Tang Mengying. Namun, karena dirinya saat ini benar-benar sadar, dia merasakan semua rasa sakit itu. Su Qianci menatap Li Sicheng dan melihat dengan jelas bahwa pria itu sedang menahan diri. Sambil menggertakkan giginya, Li Sicheng bersimbah peluh di dahinya. Su Qianci mengkhawatirkannya dan merasa tersentuh pada saat bersamaan. Sambil memeluknya lebih erat, dia mencium Li Sicheng, memberikan pria itu jawaban tanpa suara.

Li Sicheng menghela napas lega. Sambil menggenggam tangan Su Qianci, dia balas menciumnya dengan penuh gairah.

Ponsel Su Qianci berdering lagi, untuk yang kedua kalinya. Sangat sedikit orang yang mengetahui nomor Su Qianci, jadi itu mungkin hanya di antara beberapa orang itu saja …. Su Qianci memalingkan kepalanya dan berkata sambil terengah-engah, "Berikan ponselnya, tolong?"

Li Sicheng sedikit enggan, tetapi masih mengambilkan ponselnya.

Dengan sebuah lirikan, wajahnya langsung meredup. Lu Yihan!

"Jangan diangkat." Li Sicheng menolak panggilan telepon itu, meletakkan ponselnya ke samping.

Su Qianci menggigit bibir bawahnya, menatap ponsel yang tadi berdering. Ketika ponselnya berdering lagi untuk ketiga kalinya, Li Sicheng hampir membantingnya.

"Bagaimana jika dia sedang dalam keadaan darurat?" Su Qianci berseru.

Wajah Li Sicheng menjadi gelap ketika dia menerima telepon itu dan memasangnya di pengeras suara.

"Hai, Qianqian. Aku mendengar sesuatu terjadi semalam. Apakah kau baik-baik saja?"

"Ya … ahhhh!"

Su Qianci menjerit, yang terdengar dengan jelas oleh Lu Yihan ….