Chapter 96 Kepanikan Saga

Ruang tunggu privat Bandara.

Guyuran hujan deras tidak berhenti

dari siang, beberapa kali kilat besar menyambar. Menyisa gelegar di angkasa.

Awan juga masih mengelap di beberapa sudut kota termasuk di atas bandara. Hari

ini alam sedang menangis cukup lama. Membuat rencana Saga buyar dalam

kemarahannya.

“ Kenapa ini?” Saga mencengkram jas

sekertaris Han kesal. “ Aku harus kembali  sekarang.” Melepaskan dan mendorong tubuh Han.

Lalu dia menghempaskan tubuh ke atas sofa dengan sangat kesal.

“ Maafkan saya tuan muda, cuaca

sedang buruk sekali. Landasan pacu terendam air cukup parah. Kita tidak bisa

lepas landas, itu akan membahayakan keselamatan anda. Dan saya tidak akan mengambil

resiko jika menyangkut keselamatan anda.” Han bicara sama tenangnya seperti

biasanya. Akhir-akhir ini perbuatan paling gila yang dilakukan tuannya sudah

bisa dia tanggapi dengan hanya helaan nafas ringan.

Dia laki-laki yang sedang dimabuk

cinta, biarkan dia melakukan apapun yang dia suka.

“ Sialan, kamu tahukan ini hari

penting apa.” Mengeram kesal lagi, sambil memandang jendela. Melihat guyuran

hujan yang membanjiri bumi.

“ Maaf tuan muda.”

Minta maaf saja, asal membuat

suasana hatinya lebih baik.

Cuaca yang memburuk membuat semua

jadwa penerbangan ditunda keberangkatannya. Pesawat komersil berbadan besar

saja di larang apalagi pesat jet pribadi. Bandara sedang di penuhi penumpang

yang kesal karena penerbangan mereka tertunda. Berbeda mereka yang menunggu

dalam ruangan yang ramai Saga sendiri berada di ruangan yang sangat nyaman.

Tapi tentu itu tidak bisa mengusir gelisah yang dirasakannya. Dua orang pelayan

masuk membawakan hidangan mewah, sama sekali tidak diliriknya. Pikirannya hanya

satu. Pesta ibunya dan bagaimana Daniah di sana.

“ bagaimana kereta. Kita pulang

naik kereta saja.” Agak bersemangaat bicara, padahal idenya ide gila yang

segera mungkin dibantah Han.

“ Kita akan sampai besok kalau naik

kereta.”

Saga menendang udara kesal.

“ Bagaimana kalau kita naik mobil

sekarang!” Bangun dari duduk. “ Siapkan mobil sekarang Han.”

Berhentilah berfikir tuan muda,

sudah duduk saja.

Han tidak menjawab dengan

kata-kata, hanya gelengan kepala yang mewakili suasana hatinya.

“ Cih, ternyata ada yang tidak bisa

kamu lakukan juga ya. Ternyata kamu memang manusia ya.” Mengomel kesal,

meluapkan emosi.

Memang anda pikir selama ini saya

apa! Bicara saja sesuka anda tuan muda.

“ Bagaimana keadaan Daniah di sana?”Han

terdiam tidak mau semakin memancing kemarahan majikannya. Karena kalau dia

menjawab update suasana pesta sekarang, laki-laki dihadapannya ini pasti akan

berfikir tentang ide gila lagi. Mungkin kali ini dia ingin minta alat

teleportasi. “ Kau mau aku menghancurkan tempat ini karena kesal!”

Lihatkan, belum dijawab saja sudah

emosi.

“ saat ini nona jenika dan nona

Sofia sudah bersama nona Daniah tuan muda. Kita tunggu .”

“ aaa, sial. Kenapa harus ada

perjalanan keluar kota di hari sepenting ini. Dia pasti menungguku. Seharusnya

aku muncul di hadapannya dengan keren, menciumnya dan menunjukan pada semua

orang siapa statusnya. Aaaa, memikirkannya saja sudah membuatku sangat kesal.”

Saga sudah tidak tahan, dia menjatuhkan tumpukan buku di atas meja di

sampingnya dengan marah.

“ Maafkan saya tuan muda.”

Silahkan lakukan apapun yang

membuat anda bisa tenang.

Hari ini Saga dan Han harus

melakukan perjalanan ke luar kota untuk menghadiri peresmian salah satu pabrik

teksil di kota sebelah. Sebenarnya kalau cuaca sedang normal tidak sampai

setengah jam dengan mengunakan pesawat pribadi dia sudah bisa bolak balik.

Semuanya sudah sesuai jadwal, dia bisa datang menghadiri ulang tahun ibunya.

Sebenarnya ulang tahun ibunya tidak terlalu penting, tapi pada momen itulah dia

ingin mengenalkan Daniah pada masyaraakat. Status Daniah sebagai wanita yang

dia cintai, bukan haanya statusnya sebagai istri presiden Antarna Group.

“ Han.” Menendang kaki Han di

depannya yang sedang melihat hujan di luar jendela.

“ Ia tuan muda.” Menoleh sigap.

“ Sampai kapan kau akan membereskan

masalah Ele. Bukankah seharusnya ini sudah diambang batas kesabaranmu.”

Dia tahukan aku memang sudah sangat

kesal pada mantannya yang menyusahkan itu.

“ karena nyonya masih mendukungnya

saya pikir akan membereskannya setelah pesta ulang tahun.”

Tidak, saya akan membiarkan dia

sekali lagi tampil di publik bersama anda pada saat peresmian danau hijau.

Tapi Han akan menyimpan rencana itu

sampai waktunya tiba.

“ Bagaimana kalau Daniah menangis

di sana.”  Berhenti membahas Ele dan kembali

panik mengingat istrinya di pesta ibunya. Saga bangun, mondar-mandir dan

menendang sofa.

“ Nona muda tidak akan secengeng

itu tuan.” Han menjawab.

“ Cih, kau benar-benar tidak tahu

apa-apa tentang Daniah ya.” Mencibir. “ di awal pernikahan dia sering menangis

diam-diam di lemari pakaian tahu. Memang hanya aku yang tahu pasti tentang

istriku.”

Kenapa anda membanggakan itu,

itukan karena anda dulu sering menyiksa nona Daniah dengan kata-kata anda. Apa

saya boleh bilang, kalau anda tidak tahu malu membanggakan hal begituan.

“ Menurutmu kapan momen yang pas

aku menyatakan perasaanku padanya, ahhh, sial, sial, seharusnya dunia tahu hari

ini. Seharusnya Daniah tahu hari ini. Tapi aku malah terkurung di tempat ini?”

“ Perasaan apa?” menjawab datar.

“ Perasaan apa. Ya perasaan

cintalah.” Saga melemparkan bantak ke wajah Han, membuat sekertarisnya tergelak.

“ Jangan pura-pura bodoh kalau kau tidak menyadari aku menyukainya.”

“ Haha, ia maafkan saya tuan muda.”

Bagaimana saya tidak menyadari,

kalau ada jadi sebodoh ini karena jatuh cinta.

“ Apa anda mau saya menyiapkan

kejutan yang romantis setelah peresmian Danau hijau. Pesta kecil untuk kalian

berdua.” Mengambil bantal yang tergeletak di lantai, dan menempatkannya di

tempat semula.

“ Sepertinya bagus juga. Tapi yang

pertama, bawa aku keluar dari kota ini dulu!” berteriak kesal, sadar kembali

sekarang berada di situasi seperti apa. “ Mana hpku.”

Han menyerahkan hp dari saku

jasnya. Di sambar Saga, dan dia langsung menghubungin Jenika.

“ Kak Saga, kakak dimana? Kakak

datangkan?” suara panik di sana.

“ Apa yang dilakukan kakak iparmu?

Apa dia menangis sekarang.” Suara Saga terdengar sangat kuatir.

“ Apa menangis. tidak, tapi dia

benar-benar menunggumu. Kak Saga ada di mana?”

“ Sial. Tetap ada di sampingnya

sampai acara selesai.” Tidak menjawab pertanyaan Jenika sama sekali.

“ Kak Saga akan datangkan?” Panik

meminta kepastian, lebih panik lagi ketika Saga memutuskan sambungan tanpa

penjelasan berarti apapun.

Sudah akan membanting hp

ditangannya karena kesal, tapi karena benda kecil berbentuk bintang dia malah

mencium benda itu.

Lihatkan kelakuan gila anda.

Han mendekat kearah jendela

mengetikan beberapa pesan dihpnya. Memastikan semua berjalan dengan semestinya.

“ Tuan muda sebaiknya anda makan

malam dulu.” Han mendekat kearah meja makan.

“ Makan! Kamu pikir aku bisa makan

sekarang.” Marah.

“ Demi nona Daniah anda harus

makankan? Nona juga pasti sedang makan malam sekarang. Anggap saja kalian

sedang makan bersama di belahan dunia yang berbeda.”

Maaf nona, saya memakai nama anda

seenaknya.

“ Jangan bicara sembarangan.” Tapi

dia bangun dan mendekati meja makan, menunjuk beberapa hidangan yang mengundang

selera. Lalu duduk dan menikmati makan malamnya. Konsep makan malam bersama di belahan dunia yang berbeda membuatnya tersenyum, mengulangi kata itu di hatinya.

Hujan berhenti pada akhirnya di malam

hari. Petugas bandara membersihkan sisa genangan air agar landasan pacu bisa

segera di gunakan. Saga sudah berada di dalam pesawatnya menunggu untuk lepas

landas.

Pesta sudah berakhir.

Dia memejamkan mata sepanjang

perjalanan, mengusir rasa kesal yang teramat sangat. Hari ini rencana

memperkenalkan Daniah pada masyarakat gagal. Dan bisa jadi hari ini dia telah

membuat istrinya kecewa karena dia tidak muncul.

Harusnya malam ini jadi hari paling

romantis. Sial!

Mobil berhenti di pintu masuk, Saga

keluar bahkan sebelum Han keluar dari mobil. Pak Mun sudah menunggu di dekat

pintu masuk. Dia langsung mendekat saat Saga keluar dari mobil.

“ Di mana Daniah?” Pak Mun sudah

terlihat gelisah. “ Dimana dia pak?” bertanya dengan suara keras.

“ Nona muda belum kembali dari

pesta.”

Saga mencengkram kerah pakaian pak

Mun. “ Apa yang kalian lakukan hah. Pengawal sebanyak ini, bagaimana kalian

bisa kehilangan istriku.” Ingin rasanya dia memukul pak Mun. Tapi pikirannya

masih bisa dipakai sehingga dia melepaskan kerah baju yang di cengkramnya.

“ Maafkan saya tuan muda sudah

mengecewakan anda.” Membungkukan kepalanya dalam sambil mengikuti langkah Saga

masuk ke dalam rumah.

“ Jen dan Sofi di mana?”

“ Ada di kamar.”

“ Panggil mereka.”

Han yang bergerak duluan sebelum

pak Mun, dia berjalan cepat menuju kamar Jenika dan Sofia. Selang tidak lama

mereka sudah muncul bersamaan. Jen dan Sofi langsung duduk bersimpuh di hadapan

Saga.

Tuan muda sedang sangat luar biasa

marah karena nona Daniah menghilang dan belum kembali. Minta maaf dan jawab

pertanyaanya dengan benar kalau kalian tidak mau mendapat masalah lebih besar.

Ucapan sekertaris Han sepanjang menuruni tangga.

“ Bodoh! Kenapa kalian meninggalkan

kakak ipar kalian sendirian?”

“ Maafkan aku kak. Kakak ipar

bilang mau pergi mencari angin sebentar, jadi aku membiarkannya pergi dengan

mobilnya sendiri. Maafkan aku, aku sudah menelfon kakak ipar beberapa kali tapi

tidak diangkat. Maafkan aku kak.”

Saga mengeram kesal.

“ Masuk ke kamar kalian, jangan

tunjukan wajah kalian sebelum kakak ipar kalian kembali.”

“ Maafkan kami kak.”

Han menggelengkan kepalanya cepat,

mencegah Jenika bicara lebih banyak. Dia menempelkan jemari telunjuknya

di bibir. Diam dan pergi kekamarmu. Begitu arti isyaratnya. Jen dan sofi bangun

lalu menyeret kaki mereka menaiki tangga.

Aaaa, ternyata ini perasaan tidak

nyaman tadi. Bodohnya aku! Kenapa aku membiarkan kakak ipar tadi.

“ Han, kau tidak mungkin tidak

memasang alat di hp atau mobil Daniahkan?” memegang Bahu Han kuat. “ Jangan

mengecewakanku sekarang,”

Cih, aku memang harus segila itu

untuk meladeni lelaki yang sedang jatuh cintakan. Tapi kenapa harus secepat

ini.

Han mengambil telfonnya, sementara

Saga belum melepaskan tangannya.

“ Lacak posisi nona Daniah

sekarang, hpnya masih aktif sampai sekarang.” Diam sebentar. “ Baiklah, bawa

ahli kunci dan mobil patroli polisi untuk pengamanan. Sepertinya kita akan

membobol gedung milik nona.”

Saga melepaskan tangannya, dia

sudah bisa bernafas lega.

“ Tunggu apa lagi, ayo pergi

sekarang!”

“ Apa anda tidak mau mandi dan

ganti baju dulu tuan muda, sudah seharian anda memakai pakaian inikan.”

“ Apa itu masih penting sekarang!”

berteriak di telinga Han kesal.

“ Tentu saja, andakan akan bertemu

nona Daniah.”

Sial, benar juga. Aku tidak mau

muncul dengan penampilan kumal dan bau asam beginikan.

“ pak Mun bantu aku bersiap.”

“ Baik tuan muda.”

Saga bergegas menaiki tangga, yang

diikuti pak Mun di belakangnya.

Nona, anda benar-benar jadi senjata

ampuh menjinakan tuan muda.

Pesan di terima.

“ Mobil nona Daniah ada di depan

ruko, dan lampu lantai dua ruko menyala. Apa anda mau saya membuka kunci

sekarang.”

“ Tidak, tunggu tuan Saga datang.”

Karena drama malam ini masih akan

berlanjut. aku juga ingin mandi air hangat.

BERSAMBUNG