Chapter 42 Cemburu

Apa bisa aku lari saja sekarang. Kenapa

laki-laki sok akrab ini mengenal tuan Saga. Lebih-lebih sepertinya mereka akrab.

“ Matahari, benar, ini kamukan?” Noah mendekat memastikan. Sambil membungkukan kepala segala. “Benar! hampir saja aku tidak mengenalimu. Turunkan tasmu, kau sudah ketahuan. Hehe.” Daniah

menurunkan tasnya sambil bergumam kesal.

“ Ma-ta-ha-ri Apa kalian saling kenal?” Saga meletakan tangannya di bahu Daniah, mencengkramnya kuat. Seperti terusik sesuatu miliknya diganggu orang lain.

Bagaimana kalian bisa saling mengenal, dan kenapa Noah memanggilmu matahari?

Lengan Daniah berdenyut karena Saga mencengkramnya dengan kuat, dia meringis sambil memegang tangan Saga. Laki-laki itu menyadari, dia mengendurkan cengkramannya tapi tidak merubah posisi tangannya.

Senyum jenaka yang muncul kapan saja itu menyeringai. sepertinya keahliannya membuat orang sedikit kesal. Karena dia hanya tersenyum, tidak ada niat menjawab pertannyaan Saga.

“ Noah, apa kalian sudah saling mengenal?” Helena yang masih merasa binggung.

“ Tidak!” Daniah

“ Iya “ Noah

Saga melihat Daniah dengan pandangan menusuk, tidak suka.

Ah, sial, bagaimana aku bisa bertemu lagi dengan orang sok akrab ini di sini. Aku harus menjawab apa ini. sepertinya tuan Saga juga tidak suka.

“ Saga, kami kebetulan bertemu saat dia sedang mema..”

“ Tuan Noah senang berjumpa dengan anda lagi, maaf saya tidak mengenali anda tadi.” Daniah menabrak tubuh Noah, dia menginjak kaki lali-laki itu. Noah menjerit tanpa mengeluarkan suara.

Sementara Saga tangan kirinya yang tadi menempel di lengan Daniah. Geram.

Apa-apaan dia ini, memeluk laki-laki lain di depanku.

“ Bagaimana kalau kita bicara sebentar.” Dia memegang tangan Noah. “ Suamiku saya permisi sebentar.” tanpa mendengar jawaban dari Saga dia sudah berjalan menjauh.

Daniah menarik tangan Noah dibawah sorot mata tajam Saga.

“ Ternyata Daniah hebat juga, berbeda dari yang kudengar dari Clariss, dia bahkan mengenal Noah.” Helena

mendekat dan melingkarkan tangan di lengan Saga. Laki-laki itu sekali lagi tidak

berusaha menghindar atau menolak. Mereka berjalan beriring karena Helena menarik lengan itu, menyisir galery.

“ Saga aku merindukanmu.” Helena berjalan sambil menyandarkan kepalanya di bahu Saga.

“ Benarkah?”

“ Aku sangat merindukanmu.”

Saga tidak menjawab. Kakinya berhenti melangkah, dia memandang sebuah lukisan di dinding.

“ Apa kau merasa puas sekarang? Menukarku dengan apa yang kau dapatkan hari ini.”

“ Saga” suara Helena terdengar sedih.

“ Kalau hanya seperti ini dari dua tahun lalu aku juga bisa memberikannya padamu, bahkan bisa lebih baik dari pada galery kecil ini. Aku bisa membuatkan mu galery seluas gedung perpustakaan

nasional atau musium nasional.”

“ Dan aku hanya pelukis yang dikenal sebagai kekasihmu. Bukan pelukis dengan karya-karyaku.”

Huh! Saga tergelak, alasan itu selalu kau pakai. Bahkan hari ini lukisanmu bisa berharga sepuluh kali lipat

juga masih karena aku. Karena aku di belakangmu, karena kau mantan kekasih yang

masih kusponsori.

“ Sekarang bolehkan aku menjadi lebih serakah.”

Saga menoleh pada wanita yang ada di sampingnya.

“ Aku sudah mendapatkan impianku,

dan aku ingin kembali padamu. Aku ingin mendapatkan cintamu lagi.”

Cih, wanita itu benar-benar tidak

tahu diri. Bagaimana dia bisa segampang itu menyatakan perasaannya. Apa dia

benar-benar tidak tahu malu. Han yang berdiri di samping Saga, mendengar semua.

Melirik tajam pada Helena.

“ Aku sudah menikah.”

“ Daniah.” Helena mendekatkan

tubuhnya ke samping Saga. “ Ya, kau berhasil membuatku sangat marah dan kesal

ketika mendengar kabar kamu akan menikah, dan lebih-lebih menikah dengan gadis

sepertinya. Kau tahu bagaimana frustasinya aku dan ingin segera kembali

ke tanah air.”

“ Ele” lihat, kamu bahkan masih memanggilku dengan nama itu. hanya kamu yang memanggilku begitu. Helena seperti mendapat angin segar, bahwa Saga masihlah sama seperti dulu. laki-laki yang mencintainya, dan akan melakukan apapun untuknya.

“ Ya kau berhasil, aku kembali  karena kesal dan cemburu dan sekarang  aku akan merebut cintamu lagi.”

“ Berusahalah! Karena dua tahun ini aku sudah berubah.”

Saga yang hendak melangkah

terhenti, tangannya terkepal erat. Apa yang dilihat di depannya sungguh

membuatnya kesal.

Helena disampingnya juga melihat.

“ Dia dekat juga ya dengan Noah.”

BERSAMBUNG.................