Chapter 31 Hubungan Keluarga

Ruangan tertinggi gedung Antarna Group

Han masuk ke dalam ruangan dengan membawakan segelas jus dan

sepiring potongan buah segar. Saga yang melihatnya masuk beranjak dari kursi

kerjanya dan duduk di sofa. Setelah Han meletakan nampan di atas meja dia

memberikan sendok garbu yang diterima Saga dengan tangan kiri.

“ Silahkan tuan muda.”

“ Duduklah.” Saga menunjuk kursi di depannya.

Han melakukan apa yang diperintahkan. Dia melihat Saga mulai makan buah di dalam piring.

“ Bagaimana perusahaan keluarga Daniah sekarang?” potongan pertama habis, dilanjutkan potongan kedua.

Eh, barusan tuan muda menyebut nama nona Daniah kan. Dia benar-benar menyebutan nama wanita yang

menjadi istrinya itu.

“Sudah 100% stabil, saya sudah masukan tiga orang dalam

jajaran atas untuk mengawasi semuanya. Apa ada yang anda inginkan menyangkut perusahaan?”

Saga mengambil potongan kiwi “Makanlah!”

Eh apa ini? Kenapa akhir-akhir ini aku merasa kiamat seperti

mau datang saja, kenapa tuan Saga bisa bersikap aneh begini.

Pikiran Han berperang dengan pendapatnya sendiri.

Han menerima sendok yang disodorkan Saga, lalu

memasukan buah itu kedalam mulutnya. Seperti habis mendapatkan hadiah istimewa

dia terlihat sangat bahagia. Dia menyerahkan kembali garbu ke tangan Saga.

“ Apa Daniah dekat dengan keluarganya?”

Tuan muda benar-benar menyebut nama nona Daniah.

“ Tidak” Han menjawab singkat. Saat Saga masih terdiam lalu

menatapnya itu artinya dia minta penjelasan lebih. “ Hubungan nona Daniah dan

keluarganya tidak terlalu dekat, kecuali dengan adik laki-lakinya.”

“ Bocah yang bergandengan tangan dengannya waktu pernikahan?”

“ Ia.”

“ Kalau hubungannya dengan ibunya bagaimana?”

“ Ibunya yang sekarang itu hanya ibu tiri.” Saga sedikit terkejut. Han melanjutkan ceritanya. “Ibu kandung nona Daniah meninggal saat nona berusia 6 tahun.”

Sepertinya tuan Saga ingin tahu semua tentang nona Daniah.

Han bergumam lalu bersiap melanjutkan informasi detail mengenai Daniah.

“ Bisa dibilang hubungan mereka tidak baik. Gunawan sendiri

hanya sibuk dengan perusahaan, jadi semua urusan anak-anaknya diserahkan pada

istrinya. Ketiga anak itu mendapatkan perlakuan yang berbeda dalam keluarga.”

“ Apa Daniah pernah mengalami kekerasan fisik?” Saga mengambil gelas jus di meja dan meminumnya.

“ Tidak, tapi ada info kalau waktu dia kecil dia pernah mau dibuang oleh ibunya. Sebenarnya bukan benar-benar dibuang, tapi dia dibawa ke tempat sepi dan ditinggalkan. Ibunya datang lagi setelah beberapa jam,”

“ Ada kejadian seperti itu?” Ntah kenapa sorot mata kesal muncul ditatapan Saga.

“ Infomasi itu diketahui bahkan oleh para pelayan mereka tapi saat itu Gunawan membiarkan, karena istrinya mengatakan itu adalah cara mendidik nona Daniah supaya menjadi anak yang patuh.”

Huh! Saga tergelak.

Jadi aku harus berterimakasih pada ibu tirinya yang jahat

yang sudah membuat ku punya istri yang sangat patuh, atau aku harus mulai

membalas dendam karena berani-beraninya dia memperlakukan istri ku seperti

sampah.

“ Jadi ini alasanya kenapa dia jadi anak yang patuh begitu.

Kalau aku mengancamnya dengan keluarganya dia langsung berwajah pias. Kupikir

karena dia sayang pada keluarga. Mulai sekarang, aku tidak mau Daniah

berhubungan dengan keluarganya lagi.” Saga memberikan sorot mata tajamnya. Han

tahu maksudnya, bahwa ini tidak bisa ditawar lagi.

“ Apa dengan adik laki-lakinya juga?”

“ Apa mereka benar-benar berhubungan baik.” Saga menyerahkan

garbu kepada Han. “ Habiskan.” Lalu dia sendiri menaikan kaki lalu mengambil

posisi tiduran di atas sofa. Han mengambil bantal kursi di sampingnya lalu

meletakan di bawah kepala Saga. Membuat laki-laki itu bersandar dengan nyaman.

“ Ia.” Han sambil sibuk mengunyah. Melirik Saga yang memejamkan matanya.

“ Biarkan saja mereka. Selama adiknya tidak menggangu.”

“ Baik. Dan..."

" Apa?"

" Adik nona Daniah mengajukan permohonan Magang di Antarna Group."

Haha, adik yang kau sayangi pun ada dalam genggaman ku. kalau aku menyiksanya sedikit bagaimana reaksi mu ya. pasti semakin menarik.

" Bawa dia kekantor pusat."

" Baik."

Cukup lama keduanya terdiam. Saga memejamkan matanya, sementara

Han fokus dengan makanan di depannya.

“ Carikan pakaian untuk dia pakai waktu pembukaan galery.”

“ Apa anda mau membawa nona Daniah?”

“ Kenapa masih bertanya, untuk itu kan aku menikahinya.”

Saga terdiam lagi setelah mengatakan kalimat yang membuat

Han juga bungkam. Dia menatap tubuh tinggi sempurna yang sedang tertidur

di atas sofa itu.

Kenapa anda membuat semuanya rumit begini, kalau anda mau

saya bisa membawa nona Helena secara paksa dua tahun lalu. Tapi anda

membiarkannya pergi dan membuat anda terluka. Sekarang, setelah kabar

kepulangannya ketanaah air, anda bukanya menyambutnya, malah menyiapkan cara

pembalasan dendam. Dan orang yang paling terluka di sini adalah nona Daniah.

Seseorang yang bahkan tidak tahu apa-apa.

“ Ceritakan tentangnya semuanya?”

Kenapa ini? Apa dunia sudah mau berakhir? Apa tuan muda

sudah jatuh cinta pada nona Daniah. Tapi tidak mungkinkan.

“ Sebetulnya nona Daniah itu anak yang pendiam kalau dalam

lingkungan keluarganya saja. Tapi kalau di luar rumah dia tetap jadi anak yang

ceria. Riwayat sekolahnya juga tidak ada masalah. Dia sekolah dan berteman

dengan banyak orang.” Saga terdengar menarik nafas dalam. Han masih memakan

buah di atas meja. Han bicara lagi, semua informasi mendetail tentang kehidupan

Daniah yang ia cari sebelum gadis itu menikah dengan Saga. Termasuk informasi

tentang ketiga mantan kekasih Daniah.

“ Sudah kamu habiskan?”

“ Sudah tuan muda.”

“ Siapkan mobil!”

“ Apa anda ingin pergi kesuatu tempat?”

“ Ayo kita bersenang-senang!” Saga bangun dengan bersemangat.

Walaupun tidak tahu kemana tujuan yang ingin didatangi, Han

berjalan di belakang Saga dalam diam.

BERSAMBUNG................