Chapter 126 episode 126

Pak supir merasa takut mendengar ucapan Kevin yang akan memberinya hukuman setelah mereka balik dari Paris. Pak supir berinisiatif untuk menghubungi Kevin kembali agar hukumannya di peringan, Pak supir tidak memikirkan ancaman Zira lagi, karena menurutnya kalo Zira kabur dia tidak akan bisa memecat Pak supir lagi. Pak supir mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Kevin.

Di Paris di dalam kantor.

Ziko uring-uringan, dia ingin segera balik agar dapat menemukan Zira. Kevin tidak bisa mengendalikan amarah Ziko. Dia hanya mengikuti kemauan Bosnya. Tidak berapa lama ponsel Kevin berdering. Kevin segera mengambil ponselnya tapi begitu hendak di jawab panggilan itu berhenti atau terputus. Kevin melihat di layar ponselnya nama Pak supir Zira. Kevin tidak berniat menghubungi kembali dia sedang mempersiapkan kepulangan mereka ke tanah air. Lagi-lagi ponsel Kevin berbunyi begitu di angkat langsung di matikan dari sana. Kevin kesal dia menghubungi kembali nomor pak supir Zira.

" Kamu mau cari mati!" Ucap Kevin teriak di depan ponselnya.

Pak supir gugup karena mendapat bentakan yang mengatakan cari mati.

" Enggak Pak saya mau cari hidup." Ucap Pak supir terbata-bata.

" Kamu berniat menghubungi atau mau mempermainkan ku." Teriak Kevin lagi.

" Enggak Pak, saya enggak maksud mempermainkan Bapak, saya hanya Miss call saja Pak, Karena kalo panggilan ke luar negerikan mahal." Ucap Pak supir gugup.

Kevin mengerti dengan ucapan Pak supir dia paham kalo panggilan keluar negeri memang mahal.

" Untuk apa kamu menghubungiku, apa kamu mau minta keringanan hukumanmu." Ucap Kevin cepat.

" Iya Pak." Ucap Pak supir cepat.

" Tidak ada keringan hukuman untukmu malah hukumanmu akan bertambah. " Ucap Kevin tegas.

Nyali Pak supir menciut mendengar humannya akan bertambah. Kevin hendak mematikan panggilannya. Tapi Pak supir berteriak.

" Nona Zira ke Paris." Ucap Pak supir teriak.

Kevin yang mendengar kurang jelas kembali meletakkan ponsel di telinganya.

" Apa kamu bilang." Ucap Kevin cepat.

Pak supir mengulang ucapannya. Dia menjelaskan semuanya, kalo Zira hendak pergi ke Paris menyusul Ziko dan Pak supir tidak lupa menjelaskan kalo dia mendapatkan ancaman dari Zira sebuah ancaman.

" Bagaimana Pak, apakah hukuman saya akan di peringan." Ucap Pak supir semangat.

" Kalo nona Zira sampai tidak di temukan hukumanmu akan bertambah banyak." Ucap Kevin sambil mematikan panggilannya.

Pak supir berharap semoga Zira dapat di temukan dan berharap ada keajaiban mengenai hukumannya. Kevin memberitahukan hal ini kepada Ziko.

" Tuan saya dapat informasi kalo nona Zira menyusul datang ke sini." Ucap Kevin cepat.

Ziko yang tadi sedang stres mendengar ucapan Kevin malah tambah stres.

" Apa maksudmu menyusul ke sini?" Ucap Ziko cepat

Kevin menjelaskan balik mengenai informasi yang di dapatnya dari supir Zira.

" Kamu tau dia tidak bisa bahasa Inggris bagaimana dia berkomunikasi dengan orang-orang di bandara." Ucap Ziko histeris.

Kevin paham mengenai Ziko yang uring-uringan. Karena Zira tidak bisa berbahasa Inggris belum lagi ini negara asing buat Zira.

" Tuan mungkin nona Zira menggunakan bahasa daerah di sini." Ucap Kevin cepat.

" Goblok! Kamu kok tambah goblok." Ucap Ziko kesal.

Kevin sengaja mencairkan suasana yang sangat menegangkan.

" Saya rasa nona Zira bisa menjaga diri karena nona Zira kan pasukan Avengers." Ucap Kevin cepat.

Ziko memukul lengan Kevin.

" Kamu jangan bercanda." Ucap Ziko marah.

Ziko belum menemukan cara bagaimana mencari Zira.

" Apa alasan dia datang kesini selain menyusul aku." Guman Ziko pelan.

Gumanan Ziko terdengar oleh Kevin.

" Mungkin ada reuni pasukan Avengers tuan." Ucap Kevin cepat.

Ziko melemparkan sesuatu kearah Kevin.

" Kamu tidak membantuku kamu malah membuat lelucon gila di depanku." Ucap Ziko marah.

Kevin diam tidak melanjutkan ucapannya dia khawatir meja akan melayang kedepannya jika dia berbicara lagi.

Ziko memikirkan sesuatu cara menemukan Zira.

" Suruh orang untuk menunggu Zira di bandara." Perintah Ziko.

Kevin hendak menghubungi orang-orangnya.

" Tuan orang-orang saya kan belum tau wajah Nona Zira." Ucap Kevin cepat.

Ziko membuka ponselnya ada galeri foto mereka ketika berada di jetpribadi. Difoto itu Ziko mencium pipi Zira. Ziko menyerahkan foto itu kepada Kevin. Kevin melihat foto yang di berikan Ziko.

" Tuan bulu hidung anda kelihatan sangat jelas di sini." Ucap Kevin cepat.

Ziko melihat kembali fotonya. Dia mencari foto mereka berdua hanya ada foto pernikahan mereka berdua di pelaminan. Ziko menyerahkan foto itu.

" Bagaimana kalo yang ini." Ucap Ziko sambil menyerahkan ponselnya kepada Kevin.

Kevin melihat foto Ziko dan Zira yang berada di pelaminan.

" Tuan kalo saya lihat yang ini anda seperti tukang kembang." Ucap Kevin protes.

" Banyak kali ngomongmu. Kalo gitu pakai aja fotomu." Ucap Ziko kesal.

Ziko kesal karena foto yang di berikannya selalu di komplain Kevin. Dia memang tidak banyak menyimpan foto Zira. Hanya ada foto mereka di jet pada saat itu di ambil melalui ponsel Zira dan foto mereka ketika di pelaminan.

" Pakai saja foto yang ini." Ucap Ziko menyerahkan kembali ponselnya kepada Kevin.

Kevin mengernyitkan dahinya sambil melihat foto Ziko.

" Tuan apa tidak ada foto yang lain, di sini bulu hidung anda kelihatan." Ucap Kevin cepat.

Ziko kesal dengan komplain yang di utarakan Kevin.

" Aku tidak punya foto dia lagi. Sudah pakai saja foto itu, kamu hapus aja bulu hidungku." Ucap Ziko cepat.

" Tuan saya potong aja foto anda dan nona Zira karena bulu hidung anda sangat menggangu." Ucap Kevin polos.

" Jangan pernah kamu memotong foto kami berdua, itu sama saja kamu ingin memisahkan kami berdua." Ucap Ziko cepat.

Kevin menganggukkan kepalanya.

" Cih padahal bulu hidungnya yang menjadi pengganggu, anggap saja bulu hidungnya menjadi pemanis untuk foto itu."

Kevin tidak berniat menghapus bulu hidung Ziko dan tidak berniat juga memotong foto mereka berdua. Kevin langsung mengirim foto tersebut ke orang-orangnya. Orang-orangnya langsung sigap dan menunggu di bandara.

Ziko dan Kevin menunggu di hotel menunggu jawaban dari orang suruhan Kevin.

Pesawat yang di tumpangi Zira landing. Zira telah mengganti pakaiannya dengan celana panjang dan baju panjang karena cuaca di Paris yang berangin. Zira mengikat rambutnya dan menutup rambutnya dengan selendang dan Zira juga mengenakan kacamata hitam. Orang suruhan Kevin tidak mengenali Zira karena penampilan Zira yang tertutup.

Setelah Zira mendapatkan kopernya dia memanggil taksi yang tidak jauh dari bandara.

" Taxi." Ucap Zira.

Tidak berapa lama taksi datang dan berhenti tepat didepan Zira berdiri. Supir taksi membantu memasukkan koper ke dalam bagasi.

" Ou allons-nous manquer (Kita mau kemana nona)." Ucap supir taksi.

" Emmene-moi a l'hotel bi ( Antarkan saya ke hotel bi)." Ucap Zira.

Supir taxi melajukan mobilnya ke hotel bi. Zira sudah memesan hotel bi ketika Ziko berangkat ke Paris. Hotel bi berseberangan dengan Ai hotel. Ziko menginap di Ai hotel sedangkan Zira menginap di hotel bi.

" Like komen dan vote yang banyak ya terimakasih."