Chapter 92 episode 92

Tidak beberapa lama Ziko keluar dengan menggunakan handuk yang di ikatkan di pinggangnya, bagian atas tubuh Ziko terlihat dengan sempurna.

Zira sampai bengong melihat bentuk tubuh Ziko.

" Wah kenapa dia bisa sekeren ini, aduh itu perutnya kenapa banyak sekali bangunan datar ada persegi bahkan bentuk trapesium pun ada. " Guman Zira pelan.

Ziko memperhatikan Zira yang menatapnya tanpa berkedip.

" Tutup mulutmu nanti ngences mu keluar. " Ucap Ziko cepat.

Zira masih menikmati tubuh Ziko yang begitu sempurna.

" Aduh kenapa nih mahkota bisa bergetar kayak handphone aja. " Guman Zira pelan.

" Bersihkan tubuhmu cepat, aku akan menunggu mu disini. " Ucap Ziko cepat.

Zira langsung lari begitu mendapatkan perintah dari Ziko. Zira menuju kamar mandi tidak lupa dia membawa koper nya. Dia membawa kopernya ke dalam kamar mandi. Dia berpikir lebih baik menggunakan peralatan perangnya di kamar mandi.

Zira membersihkan semua badannya yang lengket seharian. Lama Zira di kamar mandi dia sudah membersihkan semuanya.

Ziko sudah menunggunya di atas kasur, tapi Zira tak kunjung keluar. Jadi Ziko berniat menggedor pintu kamar mandi.

Tok tok tok, Ziko menggedor pintu kamar mandi.

" Kenapa lama? " Teriak Ziko cepat sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.

Zira yang mendengar pintu di gedor sudah mulai panik.

" Eh iya sebentar aku sedang sikat gigi. " Teriak Zira gugup.

" Kenapa sikat giginya lama? " Teriak Ziko lagi dari luar pintu kamar mandi.

" Iya kan gigiku jumlahnya ada 32 jadi harus aku gosok satu persatu. " Teriak Zira dari dalam kamar mandi.

Ziko kembali duduk di atas kasur, dia hanya menggunakan celana pendek, karena kesehariannya tidur selalu menggunakan celana pendek.

Di dalam kamar mandi.

" Sepertinya dia sudah tidak di depan pintu kamar mandi. " Ucap Zira sambil mengelus dadanya.

Setelah 15 menit Zira belum keluar lagi. Ziko sudah geram.

Tok tok tok.

" Cepat kalo tidak akan aku dobrak ini pintu. " Teriak Ziko dari luar kamar mandi.

" Eh iya sebentar aku lagi keramas. " Teriak Zira dari dalam kamar mandi.

Ziko masih mondar mandir di depan kamar mandi. Dia kembali menggedor pintu kamar mandi.

" Kalo dalam sampai waktu 5 menit akan aku dobrak ini pintu. " Teriak Ziko dari luar kamar mandi.

Ziko kembali duduk di pinggir kasur. Sedangkan Zira sudah menggunakan alat perangnya.

" Baik semua sudah aku gunakan, ha iya satu lagi di guuuling di sebutkan pakai wewangian, aku tidak akan pakai wewangian. " Guman Zira masih di dalam kamar mandi.

Setelah melihat dirinya di dalam kaca. Zira sudah yakin pasti Ziko tidak akan mau menyentuhnya.

Zira membuka pintu kamar mandi secara perlahan dia celingak-celinguk melihat keadaan di luar kamar mandi. Zira melangkahkan kakinya kedepan Ziko.

Ziko melihat penampilan Zira dari atas sampai bawah.

" Apa yang kamu kenakan ini? " Tanya Ziko sambil teriak.

Pasti readers bingungkan Zira mengenakan apa. Zira mengenakan celana Jins dua lapis dan baju berlapis - lapis dan tidak lupa mengenakan jaket tebal.

Zira masih berdiri tidak menjawab pertanyaan Ziko.

" Pakai jaket, pakai celana jins dan ini lagi pake kacamata. Kamu mau tidur apa mau ngojek. " Teriak Ziko cepat.

" Ya mau tidur lah. " Ucap Zira cepat.

" Kenapa penampilanmu seperti ini. " Teriak Ziko lagi.

Zira mulai mencari jawaban atas pertanyaan Ziko.

" Oh aku kurang enak badan, sepertinya aku meriang. " Ucap Zira sedikit memelas.

Ziko hanya melihat sekeliling tubuh Zira. Zira langsung naik ke atas tempat tidur. Tidak memperdulikan Ziko yang masih melihatnya dengan tatapan yang tajam.

Zira merebahkan badannya di atas kasur. Ziko pun merebahkan badannya di sebelah Zira. Ziko masih menatap Zira dengan tajam.

" Apa betul kamu demam? " Tanya Ziko cepat.

" Iya. " Ucap Zira pelan.

" Kalo kamu demam kenapa kamu menggunakan kacamata hitam? " Tanya Ziko cepat penuh selidik.

" Eh ini mataku banyak beleknya. " Ucap Zira cepat.

Nggak mungkin aku bilang kalo aku lihat di aplikasi guuuling, di aplikasi ada tertera tatap mata pasangan anda, jadi aku pakai kacamata aja biar dia tidak menatap mataku. Guman Zira dalam hati.

Ziko masih saja melihat Zira dengan tatapan curiga.

" Tadi kamu bilang kamu keramas tapi kenapa rambutmu tidak basah. " Tanya Ziko lagi cepat.

" Owh tadi aku keramasin bulu kakiku bukan rambutku. " Ucap Zira enteng.

Ziko mulai menutup hidungnya.

" Apa yang kamu pakai? " Tanya Ziko cepat.

" Minyak angin kan sudah aku bilang kalo aku agak meriang. " Ucap Zira cepat.

Aduh jangan tanya lagi please, udah kamu tidur aja ubi kayu, semoga saja berhasil rencanaku ini. Guman zira dalam hati.

" Buka kacamatamu, aku mau lihat belekmu. " Ucap Ziko cepat.

" Nggak usah nanti kamu ketularan. " Ucap Zira menolak sambil mempertahankan kacamata hitamnya.

" Mau ML aja ribet banget. " Ucap Ziko cepat.

Zira membelakangi tubuh Ziko. Dia pura - pura tidur. Ziko curiga dan mulai merencanakan sesuatu.

Baiklah aku akan ikut permainanmu. Guman Ziko pelan.

Ziko menonaktifkan AC di kamarnya. Zira melihat tindakan Ziko.

" Kenapa di matikan AC nya? " Tanya Zira cepat.

" Owh kamu kan lagi meriang lebih baik aku matikan saja AC nya biar kamu tidak kedinginan. " Ucap Ziko cepat sambil tersenyum.

Sampai berapa lama kamu bisa betah dengan pakaian seperti itu, kita lihat saja. Guman Ziko dalam hati.

Zira mengenakan jaket tebal baju berlapis - lapis, celana jins dan kaos kaki. Tidak lupa dia dengan kacamata hitamnya.

Awalnya Zira mau menolak tapi jika dia menolak pasti Ziko akan curiga. Ziko masih juga belum tidur dia masih melihat seberapa tahan Zira dengan suhu ruangan yang tidak ada pendingin sama sekali.

Zira pun tidak bisa tidur dia sudah gerah dan keringatnya mengucur deras.

" Uhuk - uhuk. " Ziko pura - pura batuk.

Zira mulai gerah dia melepaskan kacamata nya di lanjutkan dengan kaos kakinya. Ziko yang melihat di belakangnya tersenyum menyeringai.

Lama Ziko menunggu Zira untuk membuka satu persatu alat perangnya. Tapi tidak, sama sekali Zira bertahan dengan alat perangnya walaupun keringatnya sudah mengalir deras.

Ziko sampai heran dengan pendirian Zira yang kuat.

oh malaikat jangan kutuk aku ya, aku belum siap dia menjebol gawangku, please malaikat kamu baik loh, kalo kamu ada di sini catat aja amal baikku kalo perbuatanku yang ini jangan di catat ya. Guman Zira dalam hati seperti berdoa.

Waktu sudah menjelang subuh Zira masih dengan peralatan perangnya, dia hanya tidur seperti ayam sesekali bangun. Sama dengan Ziko, Ziko tidak bisa tidur dengan suhu ruangan yang panas, dia juga sesekali tidur sesekali bangun.

" Halo readers penasaran ya dengan ML nya Ziko dan Zira, bukan bermaksud mau berbelit - Belit ya, pasti Ziko akan menjebol gawang Zira tapi dengan cara yang unik, penasaran??? "

Ayo like komen dan Vote nya yang banyak. Terimakasih.