Chapter 48 episode 48

" Nona apa yang anda bisikan ketelinga tuan muda sehingga tuan mau berdansa dengan nona Sisil ", tanya kevin .

" owh itu gampang saja , aku bilang kalo dia itu homo ", kwkwwkwk Zira tertawa .

" Nona apakah kamu tidak ingat dengan janji kamu dengan tuan muda ", tanya Kevin masih dengan posisi yang sama yaitu membelakangi Zira .

" ingat kok , aku ingat , tapi aku kasihan melihat nona Sisil , kenapa sih ubi kayu itu gak bisa lembut dengan seorang cewek , apalagi itu calon istri nya ", ucap Zira .

" Nona seperti nya anda akan mendapatkan hukuman dari tuan muda ", ucap Kevin .

" aih yang betul asisten Kevin ", tanya Zira lagi .

Kevin mengangguk kan kepalanya .

Beberapa saat kemudian datang seorang lelaki tua dengan perut buncitnya mendekati Zira dan mengajak Zira untuk berdansa .

" Maukah nona berdansa dengan saya ", tanya si lelaki tua tersebut .

" aih maaf saya berdansa dengan dia ", Zira langsung menolak dan menarik tangan asisten Kevin .

" Nona apa yang kamu lakukan ", tanya Kevin karena dia tidak mengerti untuk apa tangan nya di tarik .

" untuk dansa ", ucap Zira cepat .

Mereka berdua sudah berdiri di lantai dansa , Kevin melihat ke atas tidak berani menatap Zira , mereka berdua belum berdansa sama sekali .

" Nona kamu jangan membuat ku dapat masalah ", ucap Kevin masih dengan tatap ke atas .

" Hey apa kamu tega melihat aku berdansa dengan buaya putih itu , hah ", ucap Zira cepat sambil memonyongkan bibir nya ke arah lelaki tua tadi

" iya nona , tapi kenapa harus saya " , ucap Kevin .

" hei kenapa kamu melihat keatas terus ", tanya Zira .

" aku sakit mata nona , aku tidak mau kamu ketularan ", ucap Kevin cepat .

Ziko dan Sisil masih berdansa , Sisil mengeluarkan jurusnya , dia membenamkan kepalanya di dada ziko yang bidang .

" sayang aku senang , kita bisa dekat lagi , aku ingin kita seperti dulu ", ucap Sisil .

Ziko tidak menghiraukan ucapan Sisil sama sekali dia masih menahan emosi nya untuk tidak merusak pesta orang tua nya.

kamu beruntung Sisil , dari tadi aku ingin mencampakkan mu , tapi aku tidak mau merusak pesta orang tua ku , batin ziko .

" asisten Kevin ayo kita berdansa kita di sini bukan mau mengobrol , apa kamu gak lihat semua orang memperhatikan kita , oh ya kamu gak liat kamu kan menatap ke atas ", ucap Zira .

" lihat sayang apa yang di lakukan perempuan itu dengan asisten Kevin , apa mereka mau berdansa juga ", ucap Sisil .

Mendengar ucapan Sisil , ziko langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang di maksud Sisil .

Ziko langsung melepas pelukan Sisil dan berjalan ke arah Zira dan Kevin .

Sisil merasa marah melihat perlakuan ziko kepada nya . Sisil keluar dari lantai dansa berusaha untuk menghindari tatapan dari semua orang yang masih bingung .

" Zira gara - gara kamu aku di tinggal kan di lantai dansa sendirian ", gerutu Sisil .

" Hey apa yang kalian lakukan di sini ", tanya ziko .

Mendengar suara ziko Kevin membuka mata nya dan melihat ke arah ziko sebaliknya dengan Zira , Zira hanya cuek .

" ngobrol ", ucap Zira cepat .

Kevin pergi keluar dari lantai dansa tinggal ziko dan Zira yang saling berhadapan - hadapan .

" Hey asisten Kevin kamu mau kemana ".

teriak Zira sambil menutup mulutnya karena teriakan nya semua orang melihatnya ke arah nya .

Kevin tidak menghiraukan teriakan Zira , dia pergi meninggalkan Zira dan ziko .

duh selamat selamat , nona - nona kamu hampir membuat ku kena hukum pancung dari tuan muda ziko , duh Nona kamu imut banget kamu punya duplikat gak sih , batin Kevin .

Ziko langsung menarik tangan Zira , ziko memegang pinggang Zira dan menggenggam tangan Zira yang lain .

" aih kamu mau ngapain ", tanya Zira yang sedikit gugup .

" letakkan tangan mu di bahu ku ", perintah ziko .

" gak aku gak mau ", ucap Zira cepat .

" cepat letakkan tangan mu di bahuku , atau kamu mau aku cium ", bentak ziko .

" iya iya ", ucap Zira cepat .

Posisi mereka berdua sangat dekat , tubuh zira nempel ke dada ziko , aroma tubuh maskulin terpancar dari tubuh ziko , sebaliknya aroma wangi dari tubuh zira dan gunung kembar Zira yang menempel di dada ziko membuat ziko susah menelan Saliva nya .

aih kenapa dengan jantung ku , aduh mata laser mu merontokkan bakteri - bakteri baik dalam diri ku , batin zira .

Sebaliknya

Kenapa dia bisa begitu cantik , ingin sekali aku melumat bibir imut mu untuk memastikan mulut mu ada micin nya apa tidak , batin ziko .

Mereka berdua saling pandang dan diam seribu bahasa .

Zira berusaha menutupi kegugupannya .

" Tuan tuan ", ucap Zira.

" Apa ? jangan kamu bilang ada taik mata lagi di mata ku ", ucap ziko cepat .

" like episode favorit kalian ya dan komen yang banyak , jangan lupa vote yang banyak biar author semangat update nya ", terimakasih .