Chapter 26 episode 26

Hey mau di bawa kemana boneka itu , tanya Zira.

Ziko tidak memperdulikan Zira , dia menyerahkan boneka tersebut ke Kevin .

Gimana kamu mau bawa kalo Lebih besar boneka dari pemilik nya , jawab ziko dengan sedikit kesal , ziko masih marah karena Zira membohongi nya.

Mereka berjalan keluar mall.

Kenapa kamu berbohong kepada ku ? tanya ziko.

Hehehe , Zira memberi kan senyumannya yang manis ,

aku gak mau bilang kalo aku mau beli boneka , nanti kamu gak izinkan aku untuk bayar , jawab Zira polos sambil memainkan jari - jarinya.

Kepedean kamu , jawab ziko berlalu meninggalkan Zira yang masih berdiri.

Mereka sampai di parkiran mobil , Kevin hendak meletakkan boneka tersebut ke bagasi .

Asisten Kevin , jangan di letakkan di bagasi , tapi di sini aja , Zira menunjuk kursi belakang pengemudi .

Terus aku duduk di mana tanya ziko , sambil memegang dahinya . Melihat tingkah Zira , ziko geram.

Ya tuan duduk aja di situ , jawab Zira santai , Zira berjalan dan duduk di sebelah Kevin.

Apa ? aku harus duduk dengan boneka , bentak ziko.

iya , memang nya kenapa ?

tadi kamu bilang gak ada teman ngobrol , tuh aku belikan boneka untuk menemani kamu , hahaha Zira dan Kevin tertawa bersamaan .

Zira kamu lama - kelamaan sudah keterlaluan , ziko merapat kan gigi nya.

Kamu mau pindah atau boneka ini aku sobek , bentak ziko.

eh eh eh jangan - jangan , mendengar bonekanya mau di sobek dengan cepat Zira langsung memindahkan boneka tersebut duduk di sebelah Kevin.

Zira mengelus boneka tersebut , kamu yang baik di sini ya , ajak ngobrol asisten Kevin , guman Zira pelan.

apa perlu saya pasangkan sabuk pengaman ? , tanya Kevin , Kevin berusaha menahan tawa nya.

oh ya , bagus itu pasangkan sabuk pengaman. Zira menjawab santai sambil duduk di sebelah ziko.

lama - lama kamu aku gigit Zira , batin ziko.

Ziko gemas dengan sikap Zira yang sangat kekanak-kanakan , konyol dan lucu.

Mobil berlalu menyusuri setiap jalan , menikmati sore hari di atas mobil. Banyak kendaraan yang memadati lalu lintas sehingga terjadi kemacetan.

Zira merasa lelah dia tertidur dengan sangat lelap dia tidak menyadari kepalanya sudah berada di bahu ziko .

Ziko hanya memandangi wajah Zira. Menurut nya wajah Zira sangat manis , alis yang tebal dan rapi , hidung yang kecil bibir yang merah , kulit yang bersih , rambut yang hitam lebat , ziko menikmati mahluk di samping nya.

Suara ponsel Zira berbunyi , Zira kaget dia langsung menjawab panggilan tersebut ,

Ya , sambil menguap dan merapikan rambut nya.

Ya aku usahakan , kapan sih , Zira bertanya , okeh deh, I Miss you muaaah , jawab Zira santai dan mematikan ponsel nya .

Siapa ? tanya ziko penuh selidik , Ziko penasaran dengan pembicaraan Zira , ziko merasa ada rasa sakit di hatinya .

gak siapa - siapa , Zira menjawab santai.

gak siapa - siapa kok mesra , jawab ziko dengan menahan sedikit rasa sakit hati nya.

Halo Tuan muda ziko , apa aku harus memberi tau mu setiap panggilan telepon yang masuk , Zira memandang sinis ke Ara ziko.

Ya kamu harus memberi tau semua nya , perintah ziko.

Halo halo , memang nya kamu siapa ? saudara bukan , tetangga bukan pacar bukan , cih Zira sinis melihat ziko.

Mendengar ucapan Zira , ziko emosi , dia langsung mencium bibir Zira yang masih ngomel , zira mendapatkan serangan mendadak kaget , berusaha menghindar tetapi kepala Zira di pegang ziko dengan sangat kuat , Zira berusaha untuk mengakhiri nya dengan gigitan.

" hello readers maaf jika ada typo , like dan komen sebanyak - banyak nya "