Chapter 4 episode 4

Ada suara seseorang dari luar dan suara tersebut semakin jelas karena yang mempunyai suara sudah masuk kedalam mansion

" Mama oh mama, mama."

" Mama di sini sayang. Ada apa? Kamu kenapa?"

" Enggakak kok mama aku kangen, hehehe."

Nyonya Amel selalu senyum dan tertawa Melihat kelakuan anak bungsunya yang selalu manja dan suka membuatnya tersenyum.

Zelin melirik Zira, dan berkata.

" Ini siapa ma?"

" Owh ini designer kita, dia akan merancang pakaian wedding anniversary mama dan papa nanti."

Zira memperkenalkan dirinya kepada Zelin dan memberikan tangannya untuk berjabat tangan. Tapi Zelin tidak menanggapinya dan hanya berkata dengan angkuh.

" Enggakak usah sok akrab, buktikan saja kalo rancangan kamu bagus, baru kita bisa berteman." Jawabnya.

Deg jantung Zira mendengarnya. Dalam batinnya.

Sombong amat sih orang kayah ini.

Zira menambah huruf h dari kaya jadi kayah, karena menurutnya kalo kaya aja sudah biasa tapi kalo kayah berarti luar biasa.

" Baiklah nona Zira, sekarang keluarga saya sudah berkumpul semua. Jadi kamu tau dan bisa membayangkan design apa yang cocok untuk kami sekeluarga."

" Baik Nyonya." Sambil terus berpikir cara menyelesaikan tugasnya.

Dan tiba tiba dia melihat tuan muda jalan dan menghampirinya, lengannya yang besar sengaja menyenggol Zira, sambil tertawa dan berkata kepada mamanya.

" Ma. Aku mau kembali ke kantor dan kamu nona, selesaikan tugasmu dengan benar." Ucap Ziko sambil tersenyum licik. Walaupun dengan seperti itu dia tetap tampan.

Zira hanya mengelus lengannya yang kecil dan menahan sedikit sakit.

Nyonya Amel hanya menyahut dengan jawaban.

" Iya sayang, dan jangan lupa kadonya." Sambil tertawa.

Tuan besar hanya senyum dan meninggalkan ruang keluarga, karena dia harus membersihkan tubuh nya yang lengket.

" Baik Nyonya, jika tidak ada hal yang lainnya, saya izin harus menyelesaikan design."

" Baiklah selesaikan design kamu dengan baik dan tepat waktu, saya menunggu kamu di sini besok."

Zira pamit dan pergi keluar dari mansion tersebut, sambil memilih aplikasi taxi online.

tut tut tut, suara hp Zira berbunyi.

" Ya Hallo, suara dari seberang sana bertanya."

" Mbak pesan taxi online?"

" Iya." Jawab Zira.

Zira ingin cepat keluar dari mansion itu dan kembali ke butik agar dapat menyelesaikan designnya cepat waktu.

Tidak berapa lama taxi online tersebut sampai, Zira memasuki taxi tersebut dan duduk di belakang supir sambil memberitahukan alamat tujuannya, driver tersebut langsung mengangguk karena dia sudah paham, dan kebetulan Zira boutique berada di pusat kota dan sudah lumayan terkenal.

Sesampai di depan butik Zira memberikan beberapa lembar uang kepada driver tersebut, sambil mengucapkan terima kasih.

Zira langsung masuk ke dalam butik dengan wajah yang kusut wajahnya tetap manis dan cantik, karena kalo Cantik dari orok mau dia lagi nangis bobok apalagi lagi ngeden tetap cantik.

Di dalam butiknya. Dia melihat banyak pengunjung yang datang, baik hanya sekedar melihat-melihat atau membelinya rancangannya. Zira masuk ke dalam ruangannya dan Lina mengikutinya dari belakang.

" Ada kabar apa Lin?"

" Tadi beberapa konsumen sudah datang dan mereka ingin design yang ini." Sambil menyerahkan beberapa lembar hasil design.

" Owh ok."

" Ini untuk Nyonya Merry, Nyonya siska, Nyonya Sinta dan."

" Kenapa? Kok berhenti." Ucap Zira heran.

" Begini mbak, nona sisil membatalkan design ini, dia tidak mau."

" Terus." Ucap Zira lagi.

Lina tau karena Zira selalu meminta alasan jika ada konsumen yang menolak designnya.

" Katanya dia mau pakai design butik permata."

" Dan." Ucap Zira menunggu kalimat selanjutnya.

Lina melanjutkan perkataannya yang sempat tertunda, dia khawatir akan perasaan Zira. Jika dia mengatakan yang sebenarnya, tapi dia tetap mengatakannya secara pelan.

" Kata Nona Sisil design mbak Zira tidak cocok dan katanya kampungan."

" hello readers ini adalah novel pertama author jika ada kesalahan dalam typo dan kesalahan lainnya mohon maaf ,dan silahkan like episode favorit kalian, karena dukungan kalian sangat berarti buat author ,. terimakasih