Chapter 175 Gina yang kuat dan tegar akan lahir untuk mengejar hidup baru

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Yudha tiba di rumah kakeknya, Wijaya Kusuma setelah menyelesaikan sedikit masalah yang terjadi dengan perusahaannya.

" Hai kek, nek "

Dia menyapa kakek dan neneknya begitu memasuki rumah besar na mewah berlantai 3 tersebut. Nenek Julia dan kakek Wijaya teelihat sedang menikmati waktu mereka dengan menonton televisi.

" Yudha? Ada angin apa sehingga kamu pulang kemari tanpa memberi tahukan apapun pada kami? "

Tanya nenek Julia ketika mendengar suara Yudha dari belakang mereka

" Aku akan menikah "

" Uhuk uhuk "

Kakek Wijaya yang sedang minum kopi, tersedak mendengar perkataan sang cucu yang kini telah duduk menis di dekat mereka dengan menyilangkan kaki dan tangan dilipat di dada

"Apa kamu gila? Kamu pikir menikah itu gampang? tunangan tidak punya. pacar pun tidak ada. Bagaimana bisa kamu menikah? "

Kata kakek Wijaya lagi setelah membersihkan mulutnya dengan tisu yang diberikan nenek Julia

" Tentu saja aku sudah punya calonnya! "

Jawab Yudha datar

" Siapa dia? dari keluarga mana? gadis seperti apa? Apakah kalian sudaaaaah....? "

Tanya nenek Julia dengan antusias

" Kami tidak melakukan apa - apa.. Kami juga baru beberapa kali bertemu. Besok aku akan menjemputnya untuk menikah di KUA. Dan kalian bisa mengatur jamuan makan malam keluarga! "

Katanya dingin sambil berdiri dan berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai 2 rumah ini

" Hei, siapa gadis itu? Bagaimana mungkin kalian baru bertemu beberapa kali dan memutuskan menikah? "

Tanya kakek Wijaya yang kini telah mengikuti Yudha dibelakangnya

" Tentu saja bisa. Kakek bisa tanya sendiri pada kakek Dirga! "

Katanya masih dengan nada acuh tak acuh

" Maksudmu? Dia cucu dari Dirga Sanjaya? "

Langkah kakek Wijaya seketika terhenti begitu Yudha mengatakannya

" Ya! "

Kakek Wijaya berbalik dan langsung meraih telepon rumahnya untuk menghubungi teman baiknya, Dirga sanjaya

Tuuut tuut tuuut

" Halo. Kediaman Sanjaya..."

Tanya Mama Gadis yang belum selesai berbicara

" saya ingin bicara dengan Dirga! "

.

"Maaf, ini siapa? "

" Saya Wijaya Kusuma "

" Oh, Om Wijaya. Apa kabar Om? Ini saya Gadis "

" Oh Gadis.. saya sehat.. Papa kamu ada? "

" Ada om, sebentar saya panggilkan! "

Tak berselang lama

" Halo,, Wijaya? "

Sapa kakek Dirga

" Halo, Dirga. Yudha mengatakan padaku kalau dia akan menikah dengan Gina? "

" Benar, tadi mereka datang bersama kemari. Hoho akhirnya kita akan jadi besan "

" Kamu benar. Akhirnya kita bisa menyatukan keluarga kita. Ku kira Gina tidak akan bisa mengambil hati cucuku yang dingin seperti gunung es itu

" Entahlah, akupun tidak mengerti. Mengapa mereka ingin melangsungkan pernikahan secepatnya. Tapi tidak masalah, justru itu kabar bagus buat kita. Hahaha "

" Kamu benar, sehingga kita bisa dengan cepat menimang cicit! "

Kedua sahabat lama itu terus berbincang kesana kemari hingga hampir 1 jam lamanya

" Baiklah Dirga, sampai jumpa besok di KUA "

" Baiklah, sampai jumpa! "

Akhirnya mereka mengakhiri panggilan teleponnya

Ting

Sebuah pesan diterima oleh Gina, diapun langsung membuka pesan itu dan membacanya

"Persiapkam dirimu, karena besok kamu akan membuka lembaran baru sebagai istriku! "

Gina tersenyum saat membaca pesan Yudha

" Entahlah aku harus bagaimana setelah mendapat sebuah kehormatan sebagai calon istrimu. Apakah harus sedih atau senang? "

Yudha tersenyum tipis saat membalas pesan dari Gina

" Tidak perlu memikirkan apapun kali ini. yang pasti, kamu akan jadi wanita paling bahagia di dunia ini, karena telah bersanding dengan ku! "

" Tuan,, Sepertinya Anda terlalu narsis "

" Tidak papa jika kamu tidak percaya. Tapi akan ku pastikan, sebagai istriku, tidak akan ada seorang pun yang akan lolos jika berani mengganggu mu. Siapapun itu! "

" Benarkah? aku sungguh menantikan hal itu tuan! "

" Baiklah ini sudah larut. Istirahatlah. Kita bertemu besok di KUA "

"Baiklah. Selamat malam "

Mereka mengakhiri berkirim pesan. Namun disaat Gina baru saja memejamkan mata, ketakutannya kembali muncul

" Tidak, ayah cepatlah pulang. tolong lepaskan aku. Aku tidak mau dikurung disini. Aku tidak bersalah ayah. Aku tidak merusak gaun milik Siska. Tolong lepaskan aku! "

Gina terus saja merasa gelisah dalam tidurnya. Hingga dia kembali terjaga di malam yang sunyi dengan bercucuran keringat

" Ternyata itu semua hanya mimpi! "

Gina keluar dan menatap langit malam melalui balkon kamarnya

"Apakah mimpi ini akan berakhir?

Apakah benar aku bisa bahagia setelah menikah dengannya? Ku harap mimpi buruk ku selama ini benar - benar sudah berakhir sekarang "

Gina kembali tidak bisa tidur malam itu. Seperti malam - malam sebelumnya, Gina hanya bisa tidur jika mengkonsumsi obat tidur atau obat penenang.

Tanpa terasa malam telah berlalu dan berganti menjadi pagi. Gina hanya duduk semalaman memandangi langit yang berganti warna melalui jendela kamarnya. Hingga suara pintu dibuka menyadarkannya

Ceklek...

Krieettt....

" Gina,, apa kamu sudah bangun sayang? Ech kamu sudah bangun? Mama kira kamu akan terlambat bangun "

Kata Gadis yang menyadari kalau Gina tengah duduk di kursi santai dengan menghadap ke jendela

"Aku tidak pernah kesiangan mama "

Kata Gina santai dengan senyum tipis di bibirnya

" Baiklah, sekarang pengantin ini sudah waktunya bersiap untuk melangsungkan pernikahannya dengan sang pangetan. Mama harap kamu dapat bahagian bersama Yudha "

Gadis berkata dengan linangan air matanya

" Terimakasih mama, aku yakin akan menemukan kebahagiaan ku kali ini. Aku tidak akan mengalah lagi pada siapapun. Aku pasti akan mempertahankan apa yang harusnya jadi milikku mama. Mama tidak perlu khawatir lagi "

" Mama percaya kalau kamu sekarang bisa mempertahankan apa yang harisnya kamu pertahankan. Sudah cukup kamu menderita selama ini. Kini saatnya kamu mengejar kebahagiaanmu! "

Gina memeluk mamanya dengan erat

" Aku akan mengejar kebahagiaanku mama. Tak akan ku biarkan orang lain kembali merampas apa yang menjadi milikku. Sudah cukup selama ini aku mengalah dan berbaik hati jadi mama tidak usah khawatir lagi ya! Gina yang lemah dan baik hati sudah mati bersama guyuran hujan malam itu. Kini adalah hari dimana Gina yang kuat dan tegar akan lahir untuk mengejar hidup baru! "

Kata Gina dengan tatapan tajam

" Mama percaya padamu! Sudahlah segeta bersiap sana. Kita akan berangkat ke KUA sebentar lagi "

" Baik mama. Saya akan segera bersiap! "

Gadis berbalik meninggalkan Gina dikamarnya untuk bersiap.

Gina beranjak ke kamar mandi dan bersiap setelah mamanya keluar dari kamarnya, dia mengenakan setelan Kebaya putih yang begitu cantik tapi sederhana yang telah dipilihkan Yudha sebelumnya. Gina mengenakan riasan wajah yang tipis tapi tetap terlihat cantik. Setelah selesai bersiap dia turun dan menemui kakek dan ibunya yang telah menunggu di lantai bawah.

" Kamu terlihat cantik cucuku! "

" Tentu saja pah. Putriku kan memang cantik! " Kata mama Gadis dengan senyum manis namun linangan air mata

" Kenapa mama malah meneteskan air mata? " kara Gina yabg kini mendekat ke mamanya dan menghapus air mata yang menetes di wajahnya

" Mama tidak papa. Ayolah kita segera berangkat. Yudha dan keluarganya telah menunggu disana! "