Chapter 168 Persiapan menuju pesta pernikahan

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Hari keberangkatan Risti dan Hendri akhirnya tiba. Risti telah menemui Nadia dan melaporkan setiap pekerjaan yang perlu diperiksa olehnya sebelum berangkat

Tok tok tok

" Permisi mba "

Risti mengetuk pintu kantor Nadia sebelum dia masuk

" Owh Risti, duduklah! "

" Ini dokumen yang sudah ku selesaikan. mba bisa periksa lagi sebelum di tanda tangani "

" Baik. Taruh saja disana, nanti aku periksa. Sampaikan salam ku pada Gina saat kamu bertemu. Hati - hati juga di perjalanan. Nanti kita ketemu disana "

" Baiklah aku pergi dulu "

Nadia mengangguk dan menatap Risti keluar dari ruangannya

Hendri akan menjemput Risti menuju bandara jadi dia menghubunginya

" Halo, aku sudah sudah menunggu di depan gedung "

Risti langsung bicara ketika telepon mereka telah tersambung

" Baiklah. Tunggu sebentar. Aku akan segera tiba disana! "

" Baik "

Dia menutup telepon setelah mendengar jawabannya

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya terlihat mobil Hendri. Ristipun tersenyum melihatnya. Hendri keluar dari mobil dan menghampiri Risti yang telah menunggu

" Sudah lama menunggu? "Katanya sambil membukakan pintu mobil

" Lumayan, kita ke apartemen ku dulu untuk mengambil koper! "

" Baiklah! "

Mereka berkendara menuju apartemen Risti yang tidak terlalu jauh dari kantornya. Hanya berkisar 30 atau 45 menit dari kantor.

Setibanya di apartemen Risti langsung turun dan menawarkan Hendri untuk masuk

" Kamu mau tunggu disini atau ikut masuk dengan ku kedalam? Semuanya sudah ku persiapkan, jadi hanya mengambil koper saja sebenar " Kata Risti sebelum turun dari mobil

" Aku tunggu disini saja. Lagipula kamu hanya mengambil koper kan? ,"

" Baiklah, kamu tunggu disini! Aku tidak akan lama "

Risti turun dari mobil dan melangkah masuk menuju apartemen. Dia kembali tidak lama setelah mengambil koper juga barang yang lainnya

" Apa sudah selesai? "

" Ya "

" Tidak ada yang tertinggal? "Hendri mencoba memastikan " Tidak ada, kita bisa berangkat sekarang! " Kata Risti setelah yakin semuanya sudah tidak ada yang tertinggal

" Baiklah, mari bergegas "

Ketika hendak menyalahkan mobil, Risti menginstruksi. " Tunggu " Hendri menoleh dan mengurungkan niatnya " Ada apa? Apakah tertinggal sesuatu? "

Risti menggelengkan kepalanya kemudian berkata " Tidak ada. Aku hanya,,

Apa kamu sudah membawa semua yang kamu butuhkan? "Hendri hanya tersenyum kemudia berkata dengan lembut " Aku sudah membawa apa yang aku butuhkan, lagi pula sebagian barangku sudah ada disana"

Mereka kemudian berkendara menuju bandara.

Ditempat lain Satya juga tengah mempersiapkan keberangkatannya bersama Diandra

" Apa ada yang ingin kamu beli sebelum keberangkatan kita besok? " Satya bertanya dengan lembut sambil berjalan menggandeng Diandra di sebuah mall

" Sepertinya aku hanya membutuhkan gaun saja " Katanya sambil tersenyum pada Satya

" Baiklah kita cari butik. Aku juga akan sekalian membeli setelan jas untukku " keduanya pun berjalan menuju butik

Mereka juga memiliki janji bersama Nadia untuk makan bersama dan mempersiapkan keberangkatan mereka besok.

" Halo gadis kecilku. Apa kamu sudah mempersiapkan semua yang diperlukan untuk keberangkatan kita besok? "

Kata Satya saat menghubungi Nadia lewat telepon

" Ya bodyguard ku sayang. Semua keperluanku sudah aku siapkan. Tapi aku tidak mempersiapkan punya mu? "

Jawab Nadia dengan candaan sang kakak

" Kenapa begitu? Kamu tidak menyiapkan punyaku? jahat sekali kamu. sama sekali tidak pengertian! "

Kata Satya dengan sedikit nada marah

" Untuk apa aku persiapkan punyamu? Sekarang ada kak Diandra bersamamu. Jadi sudah tidak perlu lagi bantuanku.. Hahaha"

" Awas saja ya. Kalau kamu ada dihadapanku sudah ku pukul keningmu itu. Huh "

" Sudahlah kak, berhenti mengancamku. Aku sudah tidak takut ancamanmu "

" Kamu ini ya, benar - benar tidak menyayangi ku lagi . hiks hiks hiks"

" Kakak, sudah berapa umurmu sekarang? Berhentilah main pura - pura begitu. Aku sudah menyiapkan semua keperluanmu juga "

" Bagus. Itu baru gadis kecilku yang manis. Hehehe "

" Ish dasar. Kamu sungguh menyebalkan kak. Entah apa yang dilihat kak Diandra darimu. sampai dia bisa jatuh cinta dan mau jadi pacaramu. Huh

Sudahlah, aku sedang bersama Jimmy, jangan mengganggu ku terus. bye"

" Eit tunggu du... "

Nadia langsung menutup telepon tanpa menunggu jawaban Satya

Jimmy yang berada didekatnya hanya senyum - senyum saja begitu pula dengan Diandra yang sedang bersama Satya

" Kaliam ini ya kalau sudah bersama seperti anak kecil saja! "Kata Jimmy sambil tersenyum dan geleng - geleng kepala

" Entahlah. Kakak masih saja memperlakukan aku seperti anak kecil. Dia terlalu protektif " kata Nadia sambil cemberut

" Itu karena dia sangat mencintaimu "

" Ya sepertinya begitu, tapi kadang itu terlalu menyebalkan"

Kata Nadia sambil mengangkat kedua bahunya