Chapter 159 Meskipun sudah memiliki anak, tapi memiliki mu tidak akan pernah cukup!!

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Setelah kakek Wijaya gagal membujuk Yudha dan Gina untuk melakukan resepsi pernikahan. Akhirnya dia meminta bantuan kakek Dirga dan ibunya Gadis untuk bicara dan membujuk Gina..

Drrt Drrt

" Halo ibu "

Gina mengangkat telepon dari ibunya

" Sayang, kamu sedang apa? "

" Aku hanya sedang bersama anak - anakku. Mereka sudah mulai merangkak bu. Mereka begitu aktif dan lincah

" Benarkah? Kapan kalian akan membawanya kemari menemui kami? Aku juga sangat merindukannya! "

" Nanti aku bicarakan dengan Yudha. Kalau dia ada waktu senggang, pasti aku akan berkunjung kesana "

" Baiklah kalau begitu "

"Ibu, kenapa ibu menghubungi ku? Apakah terjadi sesuatu?

" Tidak ada. Hanya saja,,, Kakek Wijaya menghubungi ibu. Dia menanyakan tentang resepsi pernikahan kalian "

" Ibu, itu tidak perlu. Aku dan Yudha sungguh tidak tertarik dengan pesta. Ibu tahu sendiri kalau aku tidak pernah menyukai pesta "

"Tapi ini untuk pernikahan mu. Pernikahan itu yang hanya di inginkan sekali seumur hidup. Apa kamu sama sekali tidak ingin memiliki kenangan mengenai pesta pernikahan kalian? "

" Tapi kan bu,,,, "

" Sudah, tidak usah membantah. Kami akan mengaturnya disini. Kamu dan Yudha hanya perlu menyediakan waktu dan membawa putra putri kalian kemari saat aku menetapkan tanggalnya "

" Terserah pada ibu saja! "

Gina dan Gadis pun selesai dengan pembicaraan mereka dan mengakhiri telepon

" Ada apa? Dengan siapa kamu menelepon barusan sayang? "

" Ibu. Dia tetap ingin membuatkan sebuah pesta pernikahan untuk kita. Aku yakin pesta itu akan dihadiri oleh banyak tamu kakek "

" Biarkan saja mereka sibuk dengan pestanya. Kita hanya akan menikmati waktu kita bersama saja " Yudha tersenyum nakal kepada sang istri

" Apa kamu tidak keberatan dengan adanya pesta ini? "

" Untuk apa? Ini pesta pernikahan kita. Lagi pula, aku yakin ini adalah ulah kakek ku yang meminta bantuan pada kakek juga ibumu "

" Iya, memang begitu. Karena kemarin kita tidak menghiraukan ucapan kakek, jadi kakek menghubungi ibu dan meminta bantuannya "

" Sudah, hentikan membahas itu. Aku ingin membahas tentang kita berdua kali ini "

Gina memicingkan mata curiga menatap Yudha

" Kapan kamu akan menyenangkan ku? aku sungguh merindukan mu! "

" Ach,, "

Yudha langsung mengangkat Gina. menggendongnya menuju kamar dan membiarkan si kembar bersama pengasuhnya

" Tuan kamu sudah memiliki anak kembar. Bagaimana kamu masih bersikap mesum seperti ini? " Gina melingkarkan tangannya dileher Yudha dan tersenyum mengejeknya

" Aku tidak peduli, karena bagiku meskipun kita sudah memiliki anak, tapi memiliki mu seutuhnya tidaklah pernah cukup. Tidak apa jika kita memiliki anak lagi. Itu sungguh menyenangkan. Aku menyukainya! "

Mata Yudha semakin ganas dan nakal dihadapan Gina

Alhasil, Gina mendaratkan pukulan yang pelan di dada Yudha

" Ich dasar, gunung es mesum! "

" Nyonya,, aku jadi gunung es hanya untuk orang luar. Sedangkan untukmu, aku akan selalu jadi matahari yang menghangatkan hatimu juga keluarga kita! "

Di tempat lain. Kakek Wijaya sedang melakukan panggilan telepon dengan besannya

" Jadi mereka setuju untuk menyelenggarakan pesta pernikahan?

Bagus lah kalau begitu. Kita akan merencanakam semuanya. Kita harus membuat pesta yang megah. Karena mereka berdua buka orang sembarangan "

Kakek Wijaya begitu senang mendengar cucunya setuju untuk mengadakan pesta

" Tentu saja pestanya harus meriah. Ini adalah pesta dari pewaris Sanjaya Grup dan juga Kusuma. Kerajaan bisnis kita akan semakin berkembang dengan mereka yang memegang kendali "

Kakek Dirga tak kalah antusiasnya dengan kakek Wijaya

" Ya, bahkan aku sudah mendengar ketika mereka menyelesaikan masalah dengan bisnis mereka. Mereka tidak bersikap mudah pada siapapun. Itu bagus untuk kita. Karena sekarang kita bisa tenang melepas bisnis kita pada mereka. Hahaha"

Mereka saling terbahak melalui sambungan telepon

" Wijaya, kapan kamu kemari? Kita harus bisa menghabiskan waktu bersama. Karena kita akan segera pensiun "

" Tentu saja kita akan memiliki banyak waktu luang untuk bermain golf dan memancing bersama. Tapi setelah kita menyiapkan pesta untuk mereka. Aku akan segera menyiapkan penerbangan kesana dengan jet pribadiku. Untuk membahas semuanya "

" Baiklah, aku akan menunggu mu! "

Kedua kakek itu akhirnya menutup telepon mereka dan mulai memikirkan konsep untuk pernikahan cucu mereka satu - satunya