Chapter 119 Raja singa berubah jinak saat melihat singa betina

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
" Kamu bukan siapa - siapa di banding aku. Kamu hanyalah seorang artis yang bisa dengan mudah kehilangan ketenarannya. Terbukti, sekarang kamu sudah kehilangan semuanya. kamu bukan lagi siapa - siapa. Hanya dengan menjentikkan jari kami saja, itu sudah cukup membuat dunia mu runtuh "

' Jadi tidak ada alasan lagi untuk kamu tetap bersikap sombong sebagai artis terkenal! " Gina dengan suara dingin menjelaskan pada Chelsea..

" Tapi,,, tapi,, sebelumnya aku tidak tahu siapa kamu sebenarnya. Maka dari itu aku bersikap kurang ajar padamu! "

Chelsea bicara dengan terbata dan mata berkaca - kaca

" Karena itu aku tidak ingin memberitahukan mu siapa aku sebenarnya. Orang seperti mu hanya pintar menjilat orang yang memiliki kedudukan. Kamu tidak pernah bersikap tulus kepada orang lain. Sekarang kamu bisa memetik hasil dari apa yang telah kamu lakukan. Kamu kehilangan semuanya "

Gina tersenyum sinis

" Tuan tolong maafkan adik saya. Dia tidak tahu kalau dia mengganggu istri anda. Jadi tolong ampuni kami tuan! " Kakaknya Chelsea memegang kaki Yudha dan memohon pengampunan darinya

" Keputusan ada di tangan istriku. Aku tidak mau ikut campur dengan masalah ini. Kalau saja istriku tidak memberikan belas kasihnya pada kalian. Akan ku pastikan kalian berdua mendekam dalam penjara, karena telah berusaha melukai istri juga calon anak kami!

" Harusnya kamu sebagai kakak juga menejernya bisa mengarahkan dan memberitahukan kalau dia salah. Bukan malah membantu dan mendukung tindakan juga keputusannya! Ini hanya sebuah pelajaran kecil untuk kalian agar bisa berkaca diri! "

Kata - kata Yudha dingin dengan tatapan tajam layaknya hendak membunuh

" Kami tahu Tuan, tolong ampuni kami. Kami tidak akan bersikap sombong dan semena - mena terhadap orang lain lagi "

Chelsea tertunduk diam melihat sang kakak yang terus memohon kepada Yudha dan Gina.

Air matanya sudah tidak terbendung lagi dan terus mengalir membasahi pipinya

Seakan ada video perekam di kepalanya, dia terus mengingat kejadian dimana dia berperilaku buruk kepada orang lain.

Andai saja dia tidak membuat Gina terjatuh. Andai saja dia tidak berkata yang tidak - tidak. Andai saja dia tidak bersikap sombong. Apakah semua akan baik - baik saja? Apakah dia akan tetap menjadi artis?

Tapi semua sudah terlambat . Nasi telah menjadi bubur. Dan semua yang dia miliki telah hilang. Ketenaran, kekayaan, dan kedudukan, semua sudah hilang. Dia sudah kehilangan semuanya.

" Aku akan membiarkan mu lolos. Aku tidak ingin melihat kalian berdua ada di sekitar kami lagi. Jika sampai aku melihat kalian berdua lagi. Akan ku pastikan kalian tidak akan pernah lolos begitu saja "

Yudha mendelik menatap tajam kepada kakak beradik itu

" Baik tuan. Kami akan segera pergi. Kami tidak akan menampakkan wajah kami di depan tuan dan nona. Terimakasih tuan telah mengampuni kami. Kami akan segera pergi dari kita ini "

Kakak Chelsea membungkukan badan berkali - kali saat berterimakasih kepada Yudha. Diapun segera membawa sang adik pergi meninggalkan mereka.

Tatapan Yudha seketika berubah lembut saat menatap Gina " Semua sudah selesai sayang. mari kita pulang? "

Gina mengangguk dan berkata " Hmn "

Lalu berjalan ke arah Nadia, Risti dan Jimmy.

" Aku ingin kalian bertiga yang bertanggung jawab di perusahaan ini. Laporkan setiap detilnya mengenai perusahaan padaku! "

Mereka hanya menganggukkan kepala tanpa berkata apapun. Mereka menatap tidak percaya melihat sikap Yudha yang tiba - tiba berubah lembut kepada istrinya

" Waah aku baru saja melihat secara langsung kalau sang raja singa berubah jinak seketika saat melihat singa betina " Gumam Hendri

" Tuan menyeramkan sekali saat marah. Tapi amarahnya seketika hilang saat melihat mba Gina " Gumam Risti

" Benarkah yang Kulihat? amarah tuan Yudha hilang seketika saat melihat nona Gina? "Jimmy bertanya pada Nadia

" He eh,, Tuan Yudha langsung bersikap lembut saat menatap Gina. Seakan tadi tidak terjadi apa - apa "

Keterkejutan Nadia buyar saat sang kakak menepuk pundaknya

" Hei, berhentilah menatap mereka! Matamu hampir saja keluar saat melihatnya "

Nadia pun menoleh dan langsung berhambur ke pelukan sang kakak

" Akhirnya kamu kembali! Tega sekali kamu meninggalkan aku sendiri dirumah begitu lama! "

Jimmy memperhatikan sikap Nadia yang manja. " Siapa pria ini? kenapa Nadia langsung saja memeluknya dan bersikap manja terhadapnya? Apakah dia kekasihnya? atau kah dia kakaknya? "

" Sayang ku, gadis kecilku. Kamu tidak malu? Langsung memeluk ku begitu saja! "Satya menggoda Nadia dengan senyum mengejek

" Kenapa aku harus malu? Sang pelindung ku baru saja muncul setelah beberapa lama. Aku tidak akan melepaskan mu"

Nadia memeluknya dengan begitu erat

"Dia itu kakaknya. Orang tua mereka sudah lama meninggal dunia. Jadi mereka hanya hidup berdua saja "

Risti berbicara kepada Jimmy seakan berbisik. Jimmy pun meboleh seketika ke arah Risti kemudian menatap Nadia lagi