Chapter 116 Awal kehancuran Chelsea

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Hendri menghubungi editor sebuah majalah untuk mempublikasikan photo Chelsea dengan seorang pria

"Hallo, aku memliki informasi mengenai artis terkenal bernama Chelsea. Apakah kamu tertarik untuk mempublikasikannya?

Aku rasa, ini akan jadi berita yang menarik perhatian publik karena ketenarannya saat ini! "

Hendri menyeringai

" Baiklah, kamu bisa kirimlam langsung kepada redaksi kami! "

" Tentu aku akan mengirimkannya sekarang juga!

Terimakasih! "

Hendri menutup sambungan telepon dan mengirimkan beberapa gambar kepada sang editor dengan menggunakan ponsel pintarnya

" It's show time! "

Gumam Hendri dengan seringai liciknya

Disaat yang bersamaan, Nadiapun melakukan hal yang sama. Dia mengirimkan sebuah photo kepada media cetak juga online untuk mempublikasikan hubunga Chelsea dengan seorang sutradara untuk mendapatkan sebuah peran

" Halo editor Gun, aku memiliki berita menarik yang ku jamin akan menghebohkan. Apa kamu tertarik mempublikasikannya? "

Nadia bicara dengan tenang melalui telepon

" Tentu, kamu bisa kirimkan kepadaku. Aku yakin akan menjadikannya berita heboh "

jawab seorang editor di ujung sambungan telepon

" Akan aku kirimkan sekarang! Terimakasih! "

Nadia memutuskan sambungannya

" Berani memancing kemarahan nona Gina?

Kamu kira kamu siapa? Hanya jadi seorang artis saja sudah sombong. Sekarang kita lihat apakah kamu masih bisa sombong atau tidak, heh"Guman Nadia disertai seringai licik

Di tempat lain Chelsea sedang berada di studio photo. " Kenapa pria tampan itu perhatian sekali dengan Gina. Sedangkan dia begitu dingin saat melihatku? apakah mereka memiliki hubungan khusus? Tapi bagaimana bisa pria setampan itu bisa suka pada karyawan biasa seperti dia?

Ini tidak masuk akal! Menyebalkan sekali. Huh! "

Chelsea merubah - rubah ekspresi wajahnya ketika memikirkan itu

Tiba - tiba sang manajer yang merupakan kakaknya sendiri datang dengan sedikit berlari. " Chel, chel gawat.. Ini benar - benar gawat! " Dengan nafas yang terengah - engah kakaknya berbicara

" Ada apa ka? apa semua baik - baik saja? "

Chelsea yang belum membaca situs web masih bisa bersikap tenang

" Kakak bicaralah pelan - pelan. Ni minum dulu! "Dia memberikan sebotol air mineral kepada kakaknya

Gluk gluk gluk,, accchhh

Kakak Chelsea meneguk air kemudian menghela napas

Setelah minum dan membersihkan sisa air di mulutnya. Sang kakak pun bicara. " Lihatlah ini, postingan ini. Berita tentang mu sudah jadi trending topik! "

Kakaknya bicara dengan panik dan sedikit meninggikan suara dan memberikan sebuah tab agar sang adik membacanya

" Ini... Apa...? " Chelsea membelalak dan berkata perlahan, seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat

"Kakak, ini apa? Bagaimana bisa ada berita ini? Bagaimana mereka bisa mendapatkan photo ini? " Chelsea mulai panik dan terus berjalan kesana kemari

" Ini tidak boleh terjadi, karirku tidak boleh hancur. Aku tidak mau jatuh miskin lagi. Kakak harus melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah ini. Aku ini artis terkenal, tidak ada yang bisa mengalahkan ku. Kakak harus segera mencari cara untuk menyelesaikannya! "

Chelsea menggoyang - goyangkan tubuh sang kakak

" Tenanglah dulu, kita harus mencari solusi terbaik. Karir mu tidak boleh berakhir sampai disini saja. Kamu tidak boleh hancur begitu saja. Kamu harus cari bantuan dari orang yang lebih kuat. Cepat hubungi sutradara Ben! "

Kakanya menginstruksikan Chelsea

" Baiklah kak akan aku coba menghubunginya! " Chelsea meraih ponselnya dan mencoba menghubungi sutradara

Tuut tuut.. Tapi setelah beberapa kali mencoba, Chelsea tetap tidak dapat menghubunginya

" Kakak, bagaimana ini?

Akau tidak berhasil menghubungi pak sutradara? " Wajah Chelsea berubah muram ketika tidak berhasil mendapatkan bantuan

" Sudahlah nanti kita cari cara lain. Sekarang kita harus pulang terlebih dahulu sebelum para wartawan darang kemari! "

Chelsea mengangguk dan bergegas meninggalkan perusahaan Sanjaya bersama sang kakak

Wajah mereka nampak panik dan cemas saat meninggalkan gedung. Mereka berjalan dengan tergesa - gesa.

Nadia, Jimmy dan Risti yang memperhatikan mereka dari kejauhan hanya tersenyum puas melihat reaksi keduanya

" Hah rasakan itu, itu belum seberapa. Ini hanya awal dari kehancuran Chelsea. Hanya artis biasa saja berani merendahkan Gina dan tuan Sanjaya. Dia pikir, dia itu hebat ya?

Hahaha" Nadia terus terbahak sambil menggerutu kesal. Jimmy terpesona dengan tawa Nadia dan terus menatapnya

" Iya, dia sombong sekali. memangnya dengan jadi seorang artis yang sedang terkenal, dia bisa seenaknya kepada orang lain. Sekarang kita sudah membantu dia untuk lebih terkenal lagi. Harusnya dia senang dan berterimakasih pada kita kan? Hahaha" Risti pun ikut terbawa terbahak

" Memangnya semua ini rencana nona Gina? "

Risti dan Nadia menganggukkan kepala serempak

" Ini pelajaran untuk Chelsea karena dia berani merendahkan orang lain. Dan mencari masalah dengan mba Gina. Aku yakin tuan Yudha juga turut andil dalam rencana ini. Tuan Yudha paling tidak suka jika di provokasi. Apalagi yang di ganggu adalah istri kesayangannya! " Jimmy mengangguk mendengar penjelasan Risti