Chapter 114 Pasangan yang menyeramkan!!

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Bukk

"Aach "

Chelsea menjulurkan sebelah kakinya sehingga membuat Gian terjatuh. Gina tersenyum puas melihatnya. Sedangkan Nadia dan Jimmy membelalakkan matanya

" Oops maaf, aku tidak sengaja melakukan itu "

Gina menatap tajam kerahnya. Nadia dan Jimmy langsung berjongkok di hadapan Gina.

" Apa anda tidak papa? Apa ada yang terluka? " Nadia dan Jimmy terlihat panik dan khawatir

" Kenapa kalian bersikap seperti itu?

Dia hanya jatuh dan dia juga bukan siapa-siapa! " Chelsea sama sekali tidak merasa bersalah melakukan itu kepada Gina

" Aku tidak apa-apa. Kalian tidak perlu khawatir " Gina bersikap tenang dan berusaha bangun, dibantu oleh Nadia, tapi saat dia hendak berjalan. Kaki kanannya terasa sakit, dia pun meringis. Sepertinya kakinya terkilir saat terjatuh tadi.

" Kamu benara tidak apa - apa?

Jimny, tolong beritahu tuan Yudha. dia tidak bisa berjaln sendiri. Dan kamu tidak mungkin menggendongnya! "Nadia meminta bantuan Jimnu untuk memanggil Yudha di kantornya Gina, karena dia tahu sudah beberaoa hari ini Yudha selalu menemaninya ke kantor.

Jimmy pun mengangguk dan bergegas memberi tahu Yudha.

" Cih, manja sekali. Hanya jatuh begitu saja sampai bereaksi seperti itu. Seperti tidak bisa berjalan saja! "Chelsea berkata dengan sinis kepada Gina

Disisi lain, Jimmy dengan terburu - buru datang ke ruang Gina. Bahkan tanpa mengetuk pintu dia langsung masuk. Disana terlihat Yudha dan Hendri yang sedang berdiskusi

" Tuan, nyonya Gina "

Dia terengah - engah karena berlari

Yudha tersentak dan langsung berdiri

" Ada apa dengan Gina? "

Matanya membelalak tajam, tatapannya begitu dingin

" Nyonya terjatuh di ruang studio "

Yudha bergegas pergi menemui Gina diruang studio, yang berada di lantai 2 gedung itu. Dia berjalan dengan cepat, di ikuti Hendri dan Jimmy yang berjalan dibelakang Yudha.

" Pria tampan itu kan,,, "

Chelsea berguman saat melihat Yudha dari kejauhan. Dia pun tersenyum melihat Yudha yang berjalan ke arahnya

Yudha berjalan dengan cepat namun tetap gagah. Pandangan dingin tanpa menghiraukan sekelilingnya. Tatapannya berubah tajam dan khawatir ketika melihat Gina masih terduduk dilantai. Dia pun langsung berjongkok dihadapan Gina

" Hadooohhh,, Singa yang tidur sudah bangun lagi " Guman Hendri sambil memijat dahilanya

" Sayang, apa kamu tidak papa? Bagaimana kamu bisa terjatuh? " Pandangan Yudha menjadi suram ketika melihat keadaan Gina. Gina hanya menggelengkan kepala. Lalu dia menatap orang-orang di sekelilingnya dengan tatapan yang begitu dingin

" Itu,,, tuan,,, " Chelsea ingin mengatakan sesuatu kepada Yudha. Namun dengan tatapan Yudha yang begitu dingin dan tajam, dia tidak dapat mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya

Yudha langsung mengangkat Gina dan menggendongnya. Membawanya pergi dari ruangan itu tanpa menghiraukan orang - orang yang ada disana. Dia membawanya menuju keruangannya.

Chelsea menatap mereka lekat - lekat dengan tatapan benci. " wanita itu, bagimana pria tampan itu bisa bersikap baik padanya,

sedangkan dia memandangku dengan tatapan yang begitu dingin?

Hanya karyawan biasa saja, tapi dia bisa mendapatkan perhatian si tuan tampan. huh. Menyebalkan! " Chelsea menggerutu kesal

" Sayang, apakah benar tidak apa? "

Yudha bertanya kepada Gina yang berada dipangkuannya dengan wajah cemas

" Tidak papa. Hanya saja, sepertinya kaki ku terkilir sayang. Sakit sekali.. " Gina menjawab sambil meringis kesakitan

"Kita kerumah sakit saja. aku tidak mau terjadi sesuatu padamu juga bayi kita " Gina pun mengangguk

Tak lama mereka tiba dirumah sakit. Hendri juga ikut bersama Yudha

" Dokter, bagaimana dengan kondisi istri saya. Apakah ada sesuatu yang serius? "

" Nyonya tidak apa - apa. Kakinya terkilir dan butuh istirahat total "

" Lantas bagaimana dengan bayi kami? Apakah dia baik - baik saja? "

" Tuan tenang saja. Bayi dalam kandungan nyonya sehat. Hanya saja sedikit lemah, jadi nyonya harus badrm rest total "

" Baiklah dokter. Terimakasih "

" Sama - sama. Saya permisi dulu kalau begitu "

" Iya, silahkan "

Dokter berjalan pergi meninggalkan ruangan Gina.

" Sayang, bagaimana perasaanmu?

Apakah masih terasa sakit? "

Yudha duduk disamping Gina dan mengelus kepalanya

" Aku sungguh tidak apa - apa sekarang! "

Gina tersenyum meyakinkan sang suami

" Apakah ini perbuatan wanita itu?

Wanita yang menjadi model itu? Tadi dia berdiri disana kan? "

Gina hanya diam tanpa berkata apa pun

" Jadi benar dia? berani sekali dia macam - macam dengan nyonyaku! "

Tatapan matanya dingin, Hendri yang berada disana pun bergidik karenanya

" Dia harus diberi pelajaran karena berani mengganggu nyonyaku! "

" Tidak perlu repot - repot sayang. Aku akan mengurusnya sendiri. Dia harus tahu, aku bukan wanita yang bisa dia injak - injak seenaknya. Dia sudah salah besar berurusan denganku. Kamu cukup jadi penonton dan menikmati pertunjukannya " Senyum kelicikan terlihat di wajahnya. Yudha hanya memicingkan mata dan ikut tersenyum licik

" Sungguh pasangan yang menyeramkan " Gumam Hendri sambil geleng - geleng kepala