Chapter 101 Wanita pembuat masalah 2

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
" Kamu punya mata tidak sich?

Kalau jalan lihat ke depan. bukan lihat ke belakang! "

Perempuan itu marah dan membentak Gina

" Saya sungguh minta maaf, saya memang tidak memperhatikan jalan! "

Gina dengan senyum dan penuh penyesalan meminta maaf

" Dasar, wanita tidak tahu diri. Kamu fikir kamu siapa bisa berbuat seenaknya? Kamu tidak tahu siapa aku? "

Gina mengerutkan kening mendengar perkataan wanita itu

" Aku Chelsea, aku lni seorang aktris internasional. Kamu fikir bisa seenaknya sama aku? "

Dia terus berteriak keoada Gina. Gina tetap bersikap tenang menghadapi perempuan itu

" Sudah selesai?

Maaf nona, aku sudah meminta maaf atas kesalahan ku. Tapi bukan berarti anda bisa seenaknya memaki dan berteriak kepada ku, meskipun anda seorang aktris terkenal sekali pun. Aku bukan orang yang bisa anda rendahkan! "

Gina berkata dengan dingin dan penuh keyakinan. Setelah itu dia pergi meninggalkan wanita itu sendiri disana dengan suasana hati yang buruk.

" Dasar perempuan sombong. Bagaimaana bisa wanita simpanan seperti dia berani melawan ku. Hanya karena punya wajah cantik dia sudah berlagak sekali di depan ku. Huh, menyebalkan! "

Chelsea terus menggerutu setelah kepergian Gina, hingga dia melihat Yudha

Dia terpesona, terpaku melihat ketampanan Yudha yang berjalan begitu anggun dan penuh wibawa. Wajah tampan , postur tubuh yang tinggi dengan setelah jas yang pas dengan bentuk tubuhnya memberikan aura bangsawan yang tak tertandingi

" Waah,, tampan sekali pria itu, dia begitu gagah dan auranya begitu mengesankan! "

Gumamnya tanpa berkedip atau mengalihkan pandangannya dari Yudha

Namun Yudha berjalan melewatinya tanpa menoleh sedikitpun kepadanya, seperti tidak ada orang yang dilewati

" Apa? Dia mengacuhkan ku? bahkan tidak melirik ke arahku sedikit pun? bagaimana bisa? sedangkan laki - laki lain selalu berusaha mendekatiku dan mencari perhatian dariku. Tapi dia malah mengacuhkan ku? "

Chelsea kesal sendiri, dia merasa kesal karena Yudha tidak melihatnya dan acuh tak acuh kepadanya

" Lihat saja tampan, suatu hari kita pasti bertemu lagi. Dan pada saat itu tiba, kamu tidak bisa menolak atau berpaling dariku! "

Chelsea tersenyum licik sambil menatap punggung Yudha yang semakin menjauh

Diluar restoran Gina sedang menunggu Yudha kembali. Tak berselang lama ada seseorang yang meraih pinggangnya dari belakang kemudian memeluknya.

" Sudah lama menunggu nyonya? "

Yudha berbisik lembut ditelinga Gina

" Lepaskan sayang, ini tempat umum! "

Gina menoleh ke kanan dan kiri wajahnya merah karena malu

" Tidak ada yang melihat kita, lagi pula kamu milikku. Tidak akan ada yang berani mengganggu kita "

Yudha terus menggoda Gina yang wajahnya semakin memerah

" Sudahlah, hentikan gombalan mu!

Kita pergi dari sini, aku sudah muak berada disini! " Gina melongos menuju mobil

" Ech, apa yang terjadi?

Kenapa dia jadi kesal begitu? Sepertinya tadi suasana hatinya baik. Yudha yang bingung berjalan mengikuti Gina dari belakang

" Apakah terjadi sesuatu saat aku tidak ada tadi? "

Yudha yang penasaran mempercepat langkahnya, mengejar Gina

" Tidak ada. hanya saja,,, tadi aku tidak sengaja berjalan dan menabrak seorang perempuan. Dia terus saja berteriak padaku, padahal aku sudah meminta maaf padanya "

Gina ikut menggerutu karena kesal

Yudha memperhatikan ekspresi istrinya dan bergumam " Kalau sedang begini dia manis sekalii "

" Sudahlah, lupakan saja. Ayo jalan! "

Yudha menggenggam tangan Gina dan berjalan bersama

" Sepertinya besok aku akan mengunjungi rumah Sanjaya sebentar untuk melihat kakek dan ibu sebelum mereka meninggalkan kota ini " Kata Gina sambil menoleh pada Yudha

Yudha dengan tenang menjawab?

" Tidak perlu kembali ke rumah Sanjaya. Kakek dan ibu sudah pulang tadi siang. Ada urusan mendesak katanya "

" Kenapa tidak memberi tahuku,,?

Gina menyipitkan mata kepada Yudha

" Tadi kamu sedang tidur, dan aku juga lupa. Untung kamu mengatakannya "

" Kamu ini ya, hemph "

Gina mencubit lembut pinggang Yudhs

" Baiklah, aku minta maaf sayang! "

Yudha sangat lembut dan pengertian.

Mereka terus berjalan bersama. Hingga beberapa waktu lamanya. Setelah dirasa cukup lama, akhirnya mereka kembali menuju mobil yang berjarak tidak jauh dari tempat mereka.

Mereka tak melepaskan tangan mereka yang saling terkait meskipun hanya sebentar. Gina merasakan kehangatan dari genggaman tangan besar Yudha

" Aku tidak ingin melepaskan genggaman tangan ini. Meskipun hanya sebentar "

Gumam Gina sambil tersenyum dan menatap Yudha