Chapter 35 Pagi yang indah jadi rusak karena lalat pengganggu

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Gina bangun dari tidurnya. Dia menatap lekat wajah sang suami yang memeluknya dengan hangat semalaman dan belum terbangun itu. Cukup lama dia memandang sampai sang suami membuka mata

"Selamat pagi sayang"

Senyuman indah tersungging dibibir Gina. Kecupan manis pun mendarat dikeningnya

"Selamat pagi nyonyaku,, cup"

Yudha semakin mengeratkan pelukannya

"Sayang ayo bangun, ini sudah pagi dan kita harus bersiap ke kantor"

Gina mencoba melerai pelukan Yudha yang begitu erat.

"Bisakah kita datang terlambat saja?

atau mungkin tidak perlu kekantor?

aku tidak ingin melepas pelukanmu, aku ingin selalu menghabiskan waktu denganmu"

Gina yang mendengarnya mengerutkan kening

"Entah ada apa dengan Yudha pagi ini. Tidak biasanya dia bersikap manja" pikirnya

Tiba-tiba ponsel Gina berdering.

Gina melepas pelukan Yudha dan meraih poselnya yang terletak di meja samping tempat tidur. Ia duduk dan Yudha memposisikan kepalanya di paha Gina.

"Hallo kek!"

Dirga Sanjaya sudah mendengar kabar pernikahan Gina dari neneknya Yudha.

"Gina, jemput kakek dan ibumu di bandara sore ini. Kami berdua akan mengunjungimu. Bisa-bisanya kamu menikah tanpa memberi tahu kepada kami"

Kakek Gina langsung berbicara setelah mendengar suara Gina.

"Maaf kek,, baik nanti Gina jemput, kakek kabari aku saja ketika tiba di bandara"Gina menunduk, wajahnya muram karena merasa bersalah pada ibu dan kakeknya perihal pernikahannya.

"Sampai bertemu nanti cucuku"

Setelah memberi tahu kabar kepulangannya kakek Gina menutup telpon.

Kakek dan Ibu Gina tinggal diluar negri. Dulu Dirga Sanjaya tidak menyetujui pernikahan ayah dan ibu Gina. Jadi Ibu Gina melarikan diri dari rumah dan tidak berhubungan dengan Dirga lagi. Begitu mendengar perpisahan ibu Gina dengan ayahnya. Dirga menjemput kembali putrinya dan membawanya pulang ke kediaman mereka.

Ayah Gina tidak tahu kalau Gadis sebenarnya adalah putri dari seorang pengusaha terpandang, hanya saja dia tidak tertarik untuk terjun ke dunia bisnis. Dia hanya suka melukis..

"Kakek bilang dia dan ibu akan datang. Dia meminta kita untuk menjemputnya dibandara sore nanti"

Gina berbicara dengan lembut sambil memainkah rambut Yudha

"Tentu saja, kita akan menjemput mereka nanti"

"Sekarang bangunlah dan kita bersiap"

Gina bangun dari tempat tidurnya menuju lemari pakaian untuk menyiapkan baju kerja mereka

Sementara sang suami langsung berjalan masuk ke kamar mandi.

Mereka bergantian untuk mandi, lalu turun untuk sarapan.

Gina turun dengan 2 tas kerja ditangannya menuju meja makan. Disana sang suami telah menunggu bersama secangkir kopi dan juga koran

Gina mengambil sepotong sandwich dan berjalan keluar. Yudha yang melihatnya pun bergegas berdiri mengikuti

"Kita sudah hampir terlambat. Ayo cepat bergegas!"

sembari mengunyah sandwich dia masuk ke mobil

Yudha menggelengkan kepala, mengambil selembar tisu dan mengusap ujung bibir sang istri yang belepotan karena sandwich dan memberikan sebotol susu siap minum

" Makan perlahan saja, kamu seperti anak kecil. Nich minum susunya dulu! "

Saat tiba dikantor, seperti biasa Gina akan keluar terlebih dahulu disusul Yudha.

Tapi pagi itu ada seorang karyawan yang melihat Gina turun dari mobil Yudha. Gosippun mulai menyebar seperti kobaran api yang tak dapat dipadamkan

"Ech kalian tahu tidak sih, tadi aku lihat mba Gina keluar dari mobil bos ganteng. Gimana bisa ya dia dekat dengan bos itu"

"Entah pelet apa yang dia pake. Bisa dapetin orang kaya bos. Ganteng, tajir. super duper lah"

"Kita harus belajar tuch dari mba Gina, umpan apa yang dia pakai supaya dapat mangsa yang besar"

"Sssssttt,,, bos dateng"

Seketika mereka bubar dan kembali ke tempat masing - masing begitu melihat kedatangan Yudha

Sebenarnya Yudha mendengarnya, tapi dia ingin tahu lebih jauh lagi bagaimana situasi kedepannya. Baru nanti dia akan mengambil tindakan

"Mood pagi ku yang indah jadi rusak karena lalat - lalat pengganggu ini " Gumamnya sambil menggelengkan kepala dan melangkah menuju ruangannya