Chapter 155 BAB 152

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Sesampainya Dokter Amanda di lantai atas, ia segera masuk ke dalam kamar Ricko yang pintunya terbuka lebar. Di sana Ricko sudah menunggunya sedari tadi. Bi Ani pun ikut masuk ke dalam kamar Ricko.

r

Saat Dokter Amanda memeriksa Intan, Ricko menyuruh Bi Ani membersihkan dan membuang pecahan ponsel Intan sekaligus membuatkan minuman dan membawakan makanan untuk Dokter Amanda.

r

“Bagaimana keadaannya, Amanda?” tanya Ricko saat Dokter Amanda selesai memeriksa Intan.

r

“Sepertinya dia syok dan tertekan Rick,” jawab Dokter Amanda sambil membereskan peralatan medisnya.

r

“Lalu kapan dia akan sadar? Apakah kandungannya baik – baik saja?” tanya Ricko lagi merasa khawatir karena Intan masih belum sadar juga.

r

“Sebentar lagi dia akan sadar, tenanglah. Kandungannya juga tidak apa - apa,” balas Dokter Amanda sambil tersenyum.

r

“Apa yang harus aku lakukan sekarang?” tanya Ricko lagi.

r

“Jangan membuatnya tertekan, marah, bersedih, dan ketakutan. Harusnya kamu tahu itu Rick. Dia sedang hamil, ditambah lagi usianya yang masih sangat muda, emosinya pasti naik turun,” ujar Dokter Amanda menjelaskan.

r

“Okey, aku mengerti sekarang,” balas Ricko sambil mengangguk – anggukkan kepalanya.

r

“Aku akan memberikan beberapa obat dan vitamin, yang ini (bungkus merah) berikan langsung setelah dia sadar sehari satu kali pada malam hari, yang ini (bungkus biru) berikan dua hari satu kali, dan yang ini (bungkus merah muda) berikan satu kali satu hari pada pagi hari,” kata Dokter Amanda sambil memberikan beberapa bungkus obat pada Ricko. Ricko menerimanya sambil mengingat – ingat yang diucapkan Dokter Amanda.

r

Tidak berapa lama Bi Ani dan Susi masuk membawa makanan dan minuman untuk Dokter Amanda dan Ricko. Ricko dan Dokter Amanda berbincang - bincang di sofa yang ada di dalam kamar Ricko.

r

“Rick, dari dulu aku penasaran, kenapa kamu tiba – tiba menikah dengan gadis ABG? Kamu tidak menghamilinya duluan kan?” tanya Dokter Amanda pada Ricko sambil menikmati camilan yang disediakan Bi Ani.

r

“Aku menikah dengannya bukan karena hamil, tapi karena dijodohkan papa. Waktu itu papa sedang sakit, jadi aku menurutinya,” jawab Ricko sebelum meminum kopinya yang dibuatkan Susi.

r

“Oh jadi begitu ceritanya. Ya sudah, aku balik dulu Rick, soalnya tadi aku dari rumah sakit langsung meluncur ke sini,” pamit Dokter Amanda.

r

“Okey, terima kasih, maaf tidak bisa mengantar, aku rasa kamu sudah tahu jalan keluarnya. Hahaha,” balas Ricko lalu tertawa.

r

“Okey, sudah biasa kamu memperlakukanku seperti ini,” tukas Dokter Amanda sambil mengambil tasnya.

r

Setelah kepergian Dokter Amanda, Ricko memerintahkan asisten rumah tangganya untuk membuat bubur dan sup supaya Intan bisa segera memakannya apabila sadar nanti.

r

Setengah jam berlalu semenjak kepergian Dokter Amanda, tapi Intan belum sadar juga. Ricko pun menghubungi Dokter Amanda kembali.

r

“Amanda, kenapa istriku masih belum sadar juga?” tanya Ricko saat panggilan teleponnya sudah tersambung.

r

“Sabar Rick, aku baru sampai di teras rumahku, kamu sudah meneleponku lagi!” balas Dokter Amanda lalu mematikan sambungan teleponnya. Ricko pun melihat layar ponselnya yang tiba – tiba mati dengan cemberut.

r

“Namanya juga khawatir, aku kan juga bayar dia dengan gaji bulanan meskipun tidak bekerja,” gumam Ricko lalu meletakkan ponselnya pada nakas.

r

Tidak berapa lama, Susi masuk membawa nampan berisi bubur, sup panas, dan air putih seperti yang diperintahkan Ricko.

r

“Taruh di situ!” perintah Ricko sambil menunjuk meja belajar. Susi pun menurutinya.

r

“Makan malam sudah siap, apa Pak Ricko mau makan sekarang?” tanya Susi dengan sopan.

r

“Nanti saja, setelah istriku sadar. Kamu boleh pergi sekarang!” usir Ricko sambil mengernyitkan dahinya dan mengibaskan tangannya. Susi pun keluar dari kamar Ricko dan menutup pintunya.

Terima kasih sudah sabar menunggu, membaca dan mendukung novel Di Paksa Menikah dengan vote poin dan koin.Terima kasih sudah mengerti keadaan saya dan memberikan semangat pada saya. Terima kasih juga pada yang berkomentar julid dan marah - marah pada saya, padahal saya tidak salah. Saya mengarang dan mengetik cerita, anda tinggal baca, kenapa saya dimaki - maki ya? ????. Kalau lupa ceritanya, saya sarankan baca 1-2 bab sebelumnya, paling cuma 10 menit saja. ????