Chapter 91 BAB 91

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Ke esokan harinya ketika bangun pagi, Intan merasa sangat mual. Ia pun segera bangun dan berlari ke dalam kamar mandi.

Huek... huek... huek... Intan memuntahkan isi perutnya hingga perutnya terasa sakit. Ia hanya memuntahkan air berwarna kekuningan karena lambungnya belum terisi makanan apapun.

"Pahit dan asam sekali..." Gumam Intan setelah membasuh dan mengusap bibirnya.

Ricko yang tadinya masih tidur, jadi terbangun karena mendengar Intan muntah - muntah di dalam kamar mandi. Ia pun bangkit dan menghampiri Intan ke dalam kamar mandi.

"Kamu sakit?" Tanya Ricko.

"Nggak tahu Mas. Tiba - tiba mual. Mungkin kebanyakan makan rujak mangga muda sama ibu kemarin." Jawab Intan sambil memegangi perutnya.

"Aku kan sudah bilang jangan makan rujak lagi. Malah di ulangi lagi. Terlalu sering muntah wajahmu semakin pucat." Ujar Ricko pada Intan.

"Mas, dari pada kamu ngomel mulu mending cepat mandi deh. Bau tubuhmu bikin aku makin mual!" Balas Intan lalu memuntahkan isi perutnya lagi.

"Kenapa setiap kamu muntah selalu menyalahkan bau tubuhku?" Tanya Ricko tidak terima karena ia merasa tidak bau badan sambil memijit tengkuk Intan yang sedang muntah.

"Aku juga tidak tahu Mas. Beneran aku merasa mual kalo deket sama Mas Ricko." Jawab Intan setelah membasuh mulutnya.

"Ayo kita ke rumah sakit hari ini. Aku yakin ada yang tidak beres dengan hidung atau syarafmu." Ujar Ricko lalu melepas kaosnya bersiap - siap untuk mandi.

"Nggak mau. Aku nggak mau ke rumah sakit Mas!" Tolak Intan lalu melangkahkan kakinya hendak keluar kamar mandi. Tapi tangannya di tarik Ricko.

"Hey mau kemana? Ayo mandi!" Ujar Ricko lalu mengangkat tubuh Intan dan memasukkannya ke dalam bath up. Setelah itu melucuti pakaiannya dan mandi bersama.

Setelah sarapan pagi, Ricko beneran mengajak Intan ke rumah sakit. Ia ingin Intan di periksa secara menyeluruh supaya tahu apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh Intan.

Intan benar - benar tidak bisa menolak dan mengelabuhi Ricko kali ini. Terpaksa ia pun ikut ke rumah sakit untuk memeriksakan tubuhnya.

Sesampainya di parkiran rumah sakit, jantung Intan sudah berdebar - debar karena kali ini ia ke rumah sakit bukan untuk menjenguk orang sakit, melainkan untuk memeriksakan tubuhnya sendiri.

Belum di periksa, tapi Intan sudah membayangkan yang tidak - tidak. Ia membayangkan kalau ia mengidap penyakit kanker otak, tumor hidung, maag kronis, dan penyakit yang berbahaya lainnya. Setelah itu penyakitnya semakin parah, wajahnya berubah menjadi semakin jelek, terus meninggal, dan Ricko menikah lagi.

"Kyaaaak! Tidak tidak tidak!!" Teriak Intan di dalam mobil sambil menaruh kedua tangannya di masing - masing telinganya. Ricko nyengir sambil menutupi telinganya mendengar teriakan Intan.

"Kamu kenapa? Teriak - teriak nggak jelas?" Tanya Ricko sambil melepas sabuk pengamannya.

"Mas, kalo aku sakit parah dan meninggal kamu nggak akan menikah lagi kan?" Tanya Intan pada Ricko.

"Tentu saja..." Jawab Ricko gantung.

"Tentu saja apa?" Tanya Intan penasaran.

"Tentu saja menikah lagi. Aku juga butuh goa untuk menjinakkan king kobraku. Hahahaha." Jawab Ricko lalu tertawa. Intan pun meninju lengan bahu Ricko.

"Awas aja kalo berani! Aku akan menghantui kalian sampe mati!" Ancam Intan sambil melotot dan memajukan bibirnya. Ricko tertawa mendengar ancaman Intan.

Setelah itu mereka turun dari mobil dan masuk ke pintu utama rumah sakit.