Chapter 67 BAB 67

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Sore hari saat Romi pulang ke rumah, ia segera mencari Vina di kamarnya. Ia penasaran dari mana ia mendapat film - film itu. Romi membuka pintu kamar Vina dan melihat Vina sedang tidur dengan nyenyaknya. Romi pun duduk di tepi ranjang Vina dan mentoel pipi adiknya. Vina merasa geli dan ia mengira itu adalah lalat yang hinggap di pipinya. Sehingga ia menepis tangan Romi tanpa membuka matanya lalu melanjutkan tidurnya.

Romi menghembuskan nafas dengan kasar melihat kelakuan adiknya. Ia pun memencet hidung Vina sampai akhirnya Vina megap - megap dan membuka matanya lalu bangun.

"Kakak? Kenapa gangguin aku tidur sich?" Ujar Vina sebal.

"Mana laptopmu? Aku mau pinjam." Balas Romi. Vina pun melotot. Baru kali ini kakaknya mau meminjam laptopnya.

"Buat apa? Bukannya kakak sudah punya sendiri?" Tanya Vina nggak rela laptopnya di pinjam Romi.

"Hey, laptop kamu itu yang belikan siapa?" Tanya Romi pada Vina.

"Kakak." Jawab Vina sambil cemberut.

"Jadi laptop itu juga milik siapa?" Tanya Romi lagi.

"Ka-kak." Jawab Vina lagi semakin lemah.

"Mana? Aku pinjam sekarang!" Pinta Romi.

"Besok aja ya kak..." Ujar Vina beralasan.

"Sekarang!" Perintah Romi. Vina pun pergi membuka almarinya dengan cemberut lalu mengambil laptopnya dan menyerahkannya pada Romi.

Romi menerima laptop Vina lalu membawanya pergi ke luar kamar Vina. Vina mengikuti Romi keluar kamar.

"Kenapa kamu mengikutiku?" Tanya Romi menghentikan jalannya saat merasakan Vina membuntutinya.

"Mmmmm aku... aku... mau melihat kakak bekerja. Yah melihat kakak bekerja biar aku juga pandai seperti Kak Romi." Jawab Vina tersenyum canggung karena beralasan sekenanya.

"Nggak. Sana kembali ke kamar mu!" Cegah Romi lalu berlari ke kamarnya dan mengunci pintunya. Vina membelalakkan matanya lalu pergi dan berdiri di depan pintu kamar Romi.

Tok tok tok

"Kak.. Kak Romi... buka pintunya dong..." Seru Vina sambil menggedor - gedor pintu kamar Romi. Jantungnya berdebar - debar dan dahinya mengeluarkan keringat. Ia benar - benar ketakutan. Ia takut kalau Romi mengacak - acak isi laptopnya dan menemukan video dewasa koleksinya karena ia belum menyimpannya ke dalam folder tersembunyi dengan benar.

Romi di dalam kamar tidak menghiraukan Vina yang menjerit - jerit di depan pintu kamarnya. Ia segera menyalakan laptop Vina. Sambil menunggu laptopnya siap di gunakan, Romi mengganti pakaian kerjanya menjadi pakaian rumah.

Setelah laptop itu siap, Romi segera membuka beberapa folder yang berisi video. Saat Romi membuka folder "FAVORITKU", ia pun menemukan video yang ia cari. Betapa kagetnya ia saat menemukan puluhan video dewasa di laptop Vina. Romi pun memutar video satu per satu.

"Loh loh loh ini kok isinya sama kayak video ku?" Gumam Romi. Romi pun membuka beberapa video lainnya. Dan betapa kagetnya ia saat mengetahui semua video isinya sama persis dengan video koleksinya.

"Dasar bocah nakal! Ternyata dia men-copy video ini dari laptopku. Tapi kapan?" Gumam Romi sambil berpikir. Ia pun menghapus semua video dewasa di laptop Vina.

Sementara itu Vina sudah kembali ke kamarnya. Ia mondar mandir sambil mencubit dagunya dengan tangan memikirkan alasan apa yang akan ia ucapkan pada kakaknya kalau ketahuan. Ia benar - benar pusing dan takut kena marah.

Satu jam kemudian Romi ke kamar Vina mengembalikan laptop Vina. Vina heran karena kakaknya tidak marah ataupun menceramahinya.

"Makasih ya dek..." Ujar Romi sambil mengacak rambut Vina dan mengedipkan satu matanya.

"Iya kakakku sayang..." Balas Vina sambil tersenyum lebar. Ia merasa lega karena kakaknya tidak marah. Itu berarti video nya tidak ketahuan pikir Vina.

Vina pun segera mengecek isi laptopnya setelah Romi keluar dari kamarnya dan menutup pintunya. Ia membuka folder "FAVORITKU". Ia merasa lega karena video - video nya masih ada. Ia pun memainkan video pertama. Betapa kagetnya ia ternyata itu video "Upin & Ipin". Ia pun memutar video kedua isinya video "Marsya and The Bear". Lalu ia memainkan video ketiga isinya "Doraemon". Vina pun geram. Ia mengepalkan tangannya. Geram dengan kakaknya.

Tidak berapa lama Romi masuk lagi ke kamar Vina. Ia mengulum senyum menahan tawa melihat ekspresi adiknya.

"Gimana video nya? Bagus? Lucu nggak? Hahaha." Ujar Romi sambil mendekat ke meja Vina dan melipat tangan di dadanya.

"Iya lucu banget Kak. Ha.ha.ha." Jawab Vina sambil tertawa di buat - buat.

"Dasar anak naka!l" Ujar Romi sambil menjitak kepala Vina.

"Auwh sakit..." Ucap Vina sambil mengelus kepalanya.

"Jangan di ulangi lagi!" Romi memperingat kan sambil nunjuk - nunjuk lalu pergi keluar kamar Vina.

"Iya - iya..." Jawab Vina sambil cemberut.