Chapter 34 BAB 34

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
"Mas Ricko kamarnya sudah selesai di bersihkan..." Ujar pembantunya setelah menuruni tangga.

"Terima kasih Bi. Oh iya di depan ada tukang tambal ban. Nanti kalau orangnya sudah selesai tolong di urus ya? Aku naik ke atas dulu." Ucap Ricko pada pembantunya.

"Iya Mas." Jawab pembantunya. Lalu melanjutkan membersihkan ruangan yang lainnya.

"Ayo naik!" Ajak Ricko pada Intan. Intan pun ikut naik ke atas dan masuk ke kamar Ricko. Ricko merasa tidak enak badan sehingga ia ingin beristirahat di rumah seharian.

"Temani aku tidur." Ucap Ricko sambil membaringkan tubuhnya di ranjang.

"Hanya tidur?" Tanya Intan tidak percaya.

"Iya memangnya mau apa?" Tanya Ricko.

"Nggakpapa Mas." Jawab Intan lalu merebahkan tubuhnya di ranjang Ricko. Ricko memeluknya dan tidak berapa lama Intan mendengar nafas Ricko yang teratur pertanda sudah tidur.

'Eh beneran tidur? Panasnya juga sudah mulai turun.' Batin Intan.

Ketika Intan akan memejamkan matanya ponsel Ricko bergetar, tapi yang punya tidak bangun juga. Intan pun meraba meja nakas lalu mengambil ponsel itu dan melihat ID pemanggil. Itu adalah permintaan video call dari kontak bernama "Sayangku" dengan foto kontak Rossalinda.

'Jadi pacar Mas Ricko selama ini model cantik Rossalinda? Pantesan nggak ada yang tahu. Jika aku di bandingkan sama dia tentu saja nggak ada apa - apanya. Dia lebih cantik, dewasa, dan pastinya lebih cocok sama Mas Ricko. Pantesan Mas Ricko nempel terus sama aku akhir - akhir ini. Ternyata di tinggal pacarnya ke luar negri? Aku cuma buat pelampiasan saja. Nanti kalo pacarnya sudah balik aku bakal di campakkan kayak sampah. Eh ponselnya bergetar lagi. Di bangunin nggak ya? Tapi kan Mas Ricko lagi sakit?' Batin Intan.

Intan pun menaruh ponsel Ricko lagi di meja nakas lalu menyingkirkan tangan Ricko dari tubuhnya pelan - pelan agar Ricko tidak terbangun. Setelah itu ia keluar dari kamar Ricko, turun dari tangga dan masuk ke kamarnya mengambil jaket, dompet, hp dan kunci motor. Pembantunya sedang menyapu halaman belakang jadi ia tidak tahu kalau Intan keluar rumah. Kebetulan sekali saat Intan keluar motornya sudah terparkir di dalam garasi. Ia pun segera mengeluarkan motor itu lalu mengemudikannya menjauhi rumah Ricko.

Ia sangat kecewa karena merasa sudah di permainkan Ricko. Selama ini ia sudah berusaha menjadi istri yang baik dan bahkan hampir menyerahkan tubuhnya pada Ricko, tapi nyatanya Ricko masih menjalin hubungan dengan kekasihnya. Apa arti pernikahannya selama ini? Ia pergi tanpa tujuan. Mau pulang ke rumah takut di tanyain yang macam - macam sama ibunya. Ia pun mengemudikan motornya ke rumah Melly.

Hari sudah semakin siang. Ricko merasa lapar karena sudah masuk waktunya makan siang. Ia pun membuka matanya dan tidak menemukan Intan di sisinya. Ia bangun lalu keluar kamarnya dan menuruni tangga berharap menemukan Intan sedang memasak di dapur. Tapi yang ia lihat hanya pembantunya yang sedang menyetrika.

"Dimana Intan?" Tanya Ricko pada pembantunya.

"Bukannya tadi naik ke atas sama Mas Ricko? Setelah itu bibi nggak melihatnya lagi Mas." Jawab pembantunya.

Ricko pun membuka pintu kamar Intan dan lagi - lagi tidak menemukan sosok istrinya. Ia membuka pintu kamar mandi dan ternyata kosong juga. Ia ke garasi dan melihat kalau motornya tidak ada itu artinya Intan pergi dari rumah membawa motornya. Ia segera naik tangga kembali ke kamarnya dan mengambil ponselnya. Ia mengabaikan beberapa tanda panggilan tak terjawab. Ia membuka aplikasi di ponselnya untuk mengetahui dimana Intan berada sekarang. Karena ia sudah memasang GPS pada motor yang dibawa Intan yang langsung menyambung ke ponselnya.